Berita Blora
Lontong Mbleyer 36 Blora, Bisa Request Tingkat Pedasnya
Setiap daerah selalu menawarkan kuliner yang khas. Seperti halnya dengan Kabupaten Blora.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: sujarwo
TRIUNJATENG.COM, BLORA – Setiap daerah selalu menawarkan kuliner yang khas. Seperti halnya dengan Kabupaten Blora.
Terletak di Jalan Raya Blora - Re

mbang yang berdekatan dengan Dinas Perdagangan Koperasi UKM Blora ini ada warung khas bernama Lontong Mbleyer 36.
Pemilik warung ini sendiri adalah seorang Polisi wanita (polwan) bernama Briptu Arnia Jovi.
Wanita berumur 24 tahun mengungkapkan ide bisnis muncul dari keisenhan bersama dua temannya yang juga berprofesi sebagai polisi wanita. Mereka Winarti danCaca.
"Awalnya itu saya coba-coba, usaha online setiap hari sabtu," ucapnya kepada tribunjateng.com, Jumat (11/2/2022).
Lantaran banyaknya kegiatan polwan akhirnya bianis ini tidak bisa dilanjutkan.
"Kemudian saya berinisiatif untuk mengembangkan usaha ini bersama keluarga dan sekarang berdiri warung ini," ujarnya.
Anak dari suparno (almarhum) dan suparmi ini menuturkan warung ini berdiri sejak februari tahun 2021. Buka dari jam 09.00 hingga 20.00 WIB.
Menururtnya, lontong mbleyer miliknya ini punya ciri khas, pedasnya itu bisa distel/diatur.
"Bisa dengan cabe 1,2,3 bahkan ada yang sampai 30 cabe setan, jadi kuah itu bentuknya tidak kuah lagi, cabe-cabe doang," terang dia.
"Ini membuatnya rasanya itu mbleyer wer wer wer kaya orang ngegas motor wer wer wer," tandasnya.
Dikatakannya, untuk harga juga terjangkau hanya dengan harga Rp 15 000,- bahkan sekarang ada penyetan karena beberapa orang request tidak suka santan.
"Untuk mendampingi si lontong mbleyer ini kita ngasih menu sampingan tambahan itu. Mulai 3T (tempe tahu telur), ampela, dan juga ayam penyet. Harga penyetan mulai dari 10ribu sampai 20 ribu," paparnya.
Dirinya mengungkapkan omsetnya sendiri ada naik turunnya.
"Alhamdulillah, omset kotornya sebulan Rp 20 juta, ini untuk menggaji karyawan, membeli bahan-bahan dasar seperti ayam dan sebagainya," ungkap dia.
Pertama kali bisnis ini dijalankan, dirinya setiap jam kerja, jam 12 siang pulang untuk membantu ibunya.
"Bantuin bikin es teh, ngelap, itu berlangsung sampai 3 bulan pertama, karena ibu hanya dibantu 1 orang. Baru bulan ke 4 nambah jadi 3 karyawan. Melihat antusias pengunjung makin ramai hingga sekarang saya punya 6 karyawan," jelasnya.
Selama pandemi, dirinya membeberkan kiatnya bertahan mempertahankan rasa masakannya.
"Kalau rasa itu terkunci resepnya, insyaAllah orang akan tetap beli, kemarin pandemi hanya bisa delivery alhamdulillah tetap jalan, gak pengaruh," bebernya.
Selama dirinya menjalankan bisnis ini, pihak kepolisian pun mengetahuinya.
"Alhamdulillah tahu, temen-temen sangat mendukung, bahkan temen polisi juga sering pesen. Bahkan kita punya paket ayam utuh, untuk kado atau acara. Acara polres, acara sekolah ataupun rapat-rapat yang lain," ucapnya.
Dia berharap ke depan bersama dengan semua UMKM di Kabupaten Blora dapat maju bersama tentunya dengan kualitas yang baik.
"Pak Bupati Arief Rohman juga sangat mendukung UMKM di Blora, kita punya kesempatan mengembangkan usaha kita. Jangan takut," harapnya.
Dengan modal awal yang dipakai hanya 2 juta, dirinya membangun bisnis dengan mengedepankan pelayanan yang ramah.
"Promosi, saya menggunakan instagram dengan bantuan teman-temann selebgram di Blora semua sosial media sebagai sarana pemasaran," ujar dia.
Sementara itu, Fitra Rahayu, dari tunjungan mengungkapkan menjadi pelanggan yang sering datang ke warung ini karena rasa khasnya.
"Sering kesini, lontongnya rasanya enak. Seringnya sama temen-temen satu kantor. Harganya juga terjangkau. Rasa khasnya itu santan ada kacangnya," kata Fitra. (*)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :