Lawan Covid19
Luhut: Omicron Hanya Dua Kali Lebih Parah dari Flu
Menurutnya, varian Omicron diprediksi hanya 2 kali lebih parah dari penyakit flu biasa.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Berdasarkan penelitian yang dilakukan di luar negeri, tingkat kematian Covid-19 akibat varian Omicron menurun dibandingkan varian yang menyebabkan lonjakan pada pertengahan 2020 lalu.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurutnya, varian Omicron diprediksi hanya 2 kali lebih parah dari penyakit flu biasa.
Baca juga: Perbedaan Gejala Omicron pada Anak dan Dewasa
"Misalnya pada pertengahan tahun 2020, Covid-19 diprediksi 13 kali lebih mematikan dari flu biasa, namun pada awal tahun 2022 ini Covid-19 yang Omicron diprediksi hanya dua kali lebih mematikan dari flu, jadi Omicron ini hanya dua kali lebih parah dari penyakit flu," kata Luhut dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, (14/2/2022).
Luhut mengatakan sejak 1 Januari 2022 lalu, kasus puncak omicron Sampai dengan saat ini belum melebihi puncak Delta di tahun lalu.
Padahal apabila merujuk ke negara lain Puncak Omicron biasanya tiga sampai empat kali lebih tinggi dari puncak Delta.
"Tingkat rawat inap rumah sakit dan tingkat kematian juga masih jauh lebih rendah daripada periode delta," katanya.
Berdasarkan data-data tersebut, pemerintah kata Luhut melakukan antisipasi yang berbeda dalam menghadapi varian Omicron.
Antisipasi tetap mengutamakan kehati-hatian agar pandemi tetap terkendali.
"Data ini perlu dipahami oleh kita semua untuk tidak memperlakukan Omicron ini sama seperti periode Delta yang lalu," pungkasnya.
Luhut: Puncak Kasus Omicron Indonesia Belum Melebihi Delta Sejak 1 Januari 2022
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia belum melampaui Delta pada 2021.
Menurutnya, jika melihat kasus di negara lain, biasanya puncak Omicron tiga kali dari varian Delta.
Meski demikian, Luhut menyebut, pemerintah akan terus waspada.
Epidemiolog Sebut Masih Ada Ancaman di Akhir Pandemi Covid-19, Sarankan Ubah Perilaku |
![]() |
---|
Hingga Rabu Pagi, Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tersisa 2 Orang |
![]() |
---|
PPKM Dilanjutkan, Luhut: Optimalkan Work from Home |
![]() |
---|
Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Tinggal 3 Orang Bergejala Ringan |
![]() |
---|
Jokowi: PPKM Dilanjutkan sampai Covid-19 Benar-Benar Bisa Dikendalikan |
![]() |
---|