Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Forum Guru

OPINI Urip Triyono : Mendadak Temperamen, Ada Apa?

Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh fenomena “reaktif” yang ditunjukkan oleh sebagian masyarakat dirundung masalah.

bram
Urip Triyono 

Tagar dan status yang mengecam ustadz asal Makassar begitu sangat kencang muncul di beranda pengguna instagram, facebook, WA, twitter, dan media online lainnya. Semua mengecam pernyataan tersebut dari bahasa yang paling halus sampai yang kasar.

Setelah diteliti dengan seksama dalam video yang diupload beberapa tahun lalu, tidak terdapat kekeliruan atau kesengajaan Ustadz Khalid dalam membahas masalah wayang.

Momen tersebut terjadi tatkala Ustadz Khalid menjawab pertanyaan peserta pengajian yang notabene dikeluarkan dalam acara intern pengajian di mana dirinya menjadi narasumber.

Tak ayal, hampir semua media sosial dipenuhi hujatan kepada ustadz tersebut meskipun sudah dilakukan klarifikasi dan permohonan maaf.

Masyarakat kelihatannya masih belum menyadari adanya framing dalam kasus pembenturan antara Islam dan tradisi dalam kasus ini, yang pastinya akan menghabiskan banyak energi.

Kompromi

What next? Marilah kita bersikap arif dalam memandang segala permasalahan bangsa secara komprehensif, jangan bagian per bagian yang jauh dari substansi masalah yang sebenarnya.

Masalah besar bangsa ini adalah mentalitas korup, dekadensi moral, dan turunnya harkat dan martabat manusianya yang tidak beranjak naik yang diukur dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Laporan IPM yang dirilis setiap tahunnya secara global oleh United Nation Development Programme (UNDP) mengindikasikan bahwa IPM negeri ini sangat rendah.

Konsep yang digunakan masih sama dengan mempertimbangkan tiga aspek yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Hanya saja pendekatan kalkulasinya saja yang berbeda.

Hasilnya untuk tahun 2020 Indonesia menduduki peringkat ke 107 dari 189 negara yang dianalisis oleh UNDP. Indonesia berada di peringkat tengah. Namun apabila merujuk pada skor IPM RI versi UNDP maka statusnya tergolong tinggi.

Dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat kelima. IPM Indonesia kalah dari Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand.

Apa artinya? Artinya, kita harus mengkompromikan hal-hal yang remeh dan mencuatkan potensi unggulan yang dapat mendongkrak capaian pembangunan untuk bangsa ini secara menyeluruh.

Masa bangsa ini tidak bisa beranjak menjadi bangsa yang setengah maju atau maju padahal predikat bangsa yang “sedang berkembang” telah disandang sejak tahun 70-80 an. Kapan majunya?

Masyarakat dituntut lebih dewasa dan tidak temperamental dalam memandang sebuah permasalahan baik yang bersifat rural, kesukuan, ataupun kebangsaan dan anasir SARA lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved