Berita Kabupaten Tegal
Bupati Tegal Hadiri Pelantikan Perpadi, Wayang Tak Sekedar Tontonan Tapi Juga Laku Tuntunan
Lewat sambutannya, Umi menuturkan, di tangan seniman dalang, pergelaran wayang bisa menjadi pertunjukan yang menarik
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Estafet kecintaan antargenerasi terhadap seni pedalangan dan pewayangan harus terus bergulir.
Salah satunya seperti yang dicontohkan almarhum Ki Enthus Susmono, Bupati Tegal periode 2014-2019.
Wayang santri sebagai ikonnya ataupun gagrak wayang kulit yang dibawakannya di luar pakem justru menciptakan warna baru pada dunia seni hiburan wayang di nusantara.
“Mungkin untuk menemukan pengganti mereka sebagai maestro dalang seni wayang dari Kabupaten Tegal tidaklah mudah, meskipun peluang untuk itu tetap ada, karena saya melihat dalang-dalang cilik yang mulai banyak bermunculan selain para penerusnya yang sudah eksis di dunia seni pewayangan seperti Ki Haryo Susilo, Ki Sri Widodo, Ki Carito, dan lainnya,” kata Umi.
Kiranya ini pula yang kemudian menjadi tantangan Pepadi, bagaimana melembagakan seni tradisi ini agar respon publik atau penerimaannya di masyarakat terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda.
Di temui usai pelantikan, Ki Carito, sebagai Ketua Pepadi Kabupaten Tegal terpilih masa bakti 2022-2027, menyampaikan jika program kerja pertamanya di Pepadi adalah kunjungan masuk ke sekolah-sekolah untuk menyosialisasikan seni wayang.
Carito beranggapan, kehidupan generasi muda sekarang sudah banyak terpengaruh oleh seni budaya kontemporer, termasuk seni budaya dari negara lain.
Sehingga menurutnya perlu ada pendekatan yang lebih efektif dan intensif untuk mengenalkan kembali seni tradisi dan budaya lokal.
“Saya berharap melalui kunjungan ke sekolah-sekolah ini para siswa dapat mengenal seni wayang lebih dalam lagi, seperti wayang golek Tegalan dan karakternya,” papar Ki Carito. (dta)