Dongeng Kisah Abu Nawas yang Berpura-pura Gila
Berikut ini kisah Abu Nawas berpura-pura gila agar tidak diangkat menjadi hakim oleh Sultan Harun Al Rasyid.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Melihat keadaan Abu Nawas yang semakin parah otaknya, sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja," usul seorang menteri.
Menteri yang lain mengutarakan pendapat sama.
"Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila. Ia tidak layak untuk menjadi hakim."
"Baiklah, kita tunggu dulu samapi 20 hari. Ayahnya kan baru saja meninggal. Jika tidak sembuh-sembuh juga, bolehlah kita mencari orang lain," jawab bijak Sultan.
Setelah satu bulan berlalu, Abu Nawas masih berpura-pura gila.
Sultan pun, akhirnya mengangkat orang lain untuk dijadikan hakim.
Ternyata alasan Abu Nawas tidak mau menjadi hakim itu karena pesan ayahnya.
Sebelum ayahnya meninggal, ia mencium kedua daun telinga ayahnya.
Saat dicium, telinga bagian kanan berbau harum sedang yang kiri berbau busuk.
Syeikh Maulana bercerita, suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya.
"Satu orang pertama aku dengarkan keluhannya, sedang seorang yang lain karena tidak suka jadi tidak kudengarkan. Ini resiko menjadi hakim," kata Syeikh Maulana kepada Abu Nawas.
Pesan Syeikh Maulana, jika kau senang menjadi hakim maka kelak kau akan bernasib sama seperti aku.
Namun jika kau tidak menyukainya, buatlah alasan masuk akal agar Sultan tidak mengangkatmu sebagai hakim.
Fajar Bahruddin Achmad