Berita Kudus

Ini Persiapan Rumah Sakit di Kudus Hadapi Gelombang Ketiga

Kasus aktif Covid-19 di Kabupetan Kudus beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: sujarwo
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Kudus beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan.

Akibatnya, sejumlah rumah sakit di Kudus pun kembali 'menyingsingkan lengan' dalam menghadapi amukan gelombang ketiga ini.

Rumah sakit yang menjadi rujukan utama pasien Covid-19 di Kudus yakni RSUD Loekmono Hadi.

Rumah sakit tersebut telah menyiapkan beberapa skenario dalam menghadapi gelombang ketiga di Kudus.

Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus, Abdul Aziz Achyar mengatakan, skenario pertama saat kondisi pasien sedikit, pihaknya menjaga agar jangan sampai bed occupancy rate (BOR) tinggi.

Pada kondisi ini, RSUD menyiapkan 51 tempat tidur isolasi.

Ketika lonjakan pasien Covid-19 tetap terjadi,  pihaknya menyiapkan skenario kedua. Menambah jumlah tempat tidur menjadi 120 dengan membuka ruang isolasi baru.

Sementara skenario terakhir disiapkan ketika lonjakan pasien Covid-19  secara istikamah terus meningkat.

"Skenarionya seperti waktu lonjakan kasus pascalebaran tahun lalu. Yakni menyisakan dua bangsal untuk pasien umum dan menerapkan team work leveling. Tapi kami berdoa agar tidak sampai dengan kondisi seperti itu. Mudah-mudahan segera turun dan selesai," kata Aziz.

Diketahui, saat ini RSUD menyediakan sebanyak 87 tempat tidur di ruang isolasi. Dengan rincian 79 tempat tidur ruang isolasi biasa dan 8 tempat tidur ruang ICU isolasi.

Aziz menyampaikan, sebelumnya pihaknya menyediakan 59 tempat tidur di ruang isolasi.

Namun karena terjadi peningkatan jumlah pasien, akhirnya pihaknya membuka satu bangsal untuk dijadikan ruang isolasi.

"Bangsal Dahlia II kami buka untuk dijadikan ruang isolasi. Jadi saat ini total ada 87 tempat tidur isolasi. Rinciannya 79 tempat tidur di ruang isolasi biasa dan 8 tempat tidur di ruang ICU isolasi," kata dia.

Selain RSUD Loekmono Hadi, RS Mardi Rahayu Kudus juga menyiapkan beberapa langkah serupa.

Rumah sakit swasta yang menjadi rujukan lini dua pasien Covid-19 ini jika dimaksimalkan bisa menampung 139 pasien Covid-19.

Terakhir, rumah sakit tersebut baru menyiapkan tempat tidur pasien Covid-19 sebanyak 86 unit.

Pengalaman penambahan tempat tidur pasien itu pernah dilakukan oleh RS Mardi Rahayu saat varian Delta 'mengamuk' di Kudus.

Saat itu, kata Direktur Mardi Rahayu, Pujianto, pihaknya menyiapkan 127 tempat tidur. Kemudian ditambah lagi 12, jadi total ada 139 tempat tidur pasien Covid-19.

"Selain tempat tidur, kami juga siapkan tenaga kesehatan. Untuk mengetahui secara dini apakah tenaga kesehatan kami tidak terpapar Covid-19, kami juga lakukan testing," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved