Berita Pati
388 Rumah di Tayu Pati Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Kerusakan terparah terjadi di Desa Keboromo, Tayu Kulon, dan Tayu Wetan. Ratusan atap rumah rusak diterjang angin berputar itu.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bencana angin puting beliung menerjang sejumlah desa di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, pada Senin (21/2/2022) pukul 12.00 WIB.
Akibat peristiwa ini, ratusan rumah mengalami kerusakan. Warga pun menderita kerugian yang mencapai miliaran rupiah.
Kerusakan terparah terjadi di Desa Keboromo, Tayu Kulon, dan Tayu Wetan. Ratusan atap rumah rusak diterjang angin berputar itu.
Berdasarkan data yang dihimpun Kapolsek Tayu, Iptu Aris Pristianto, di Desa Keboromo terdapat 192 rumah yang atapnya rusak, di Tayu Kulon 163 rumah, dan Tayu Wetan 30 rumah. Desa Sambiroto juga terdampak.
Namun hanya tiga rumah yang mengalami kerusakan. Berdasarkan data tersebut, ada total 388 rumah yang atapnya rusak akibat kejadian ini. Akibat bencana ini, warga ditaksir menderita kerugian hingga Rp 2,8 miliar.
Kepala Desa Tayu Kulon, Aries Junaidi mengatakan, awalnya pada pukul 12.00 hanya ada angin kecil tanpa hujan. Lalu, setengah jam kemudian angin tiba-tiba bertiup kencang.
"Sebagian besar rumah yang ada galvalum, atap baja ringan, lepas. Yang rangka atapnya kayu, gentengnya lepas bertebaran," ujar dia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan bahwa pihaknya langsung menerjunkan tenaga sukarelawan ke lokasi bencana.
"Lengkap dengan alat gergaji mesin untuk membantu masyarakat membersihkan pohon tumbang,” ujar Budi.
Menurut dia, pada puncak musim hujan ini, selain waspada banjir, masyarakat juga harus mewaspadai angin puting beliung.
“Menurut BMKG ini dampak fenomena La Nina. Selain banjir bandang, angin puting beliung harus diwaspadai,” ujar dia. (mzk)