Konflik Rusia dan Ukraina
Ada 138 WNI Tercatat di Ukrania dan Ada 11 WNI Bertempat Tinggal di Ukraina Timur
Konflik Ukraina-Rusia semakin memuncak setelah Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer khusus di Donbas (Ukraina Timur).
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Konflik Ukraina-Rusia semakin memuncak setelah Presiden Vladimir Putin resmi mengumumkan operasi militer khusus di Donbas (Ukraina Timur).
Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin, meminta agar seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Ukraina, dapat diselamatkan meskipun eskalasi konflik di wilayah tersebut tengah memanas.
"Informasi yang saya terima ada sekirar 148 WNI yang tersebar di Ukraina baik yang telah ada di KBRI atau kerja di sektor formal dan informal lainnya," katanya kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).
Lebih lanjut, Hasanuddin berharap agar perang ini tidak meluas kemana-mana, apalagi melibatkan banyak negara.
"Tentu sangat mengkhawatirkan, kita semua berharap agar perang tak meluas lantaran dapat memicu perang dunia ketiga bila kekuatan-kekuatan negara lain bertempur disana," ujar legislator PDI Perjuangan itu.
Hasanuddin mengungkapkan bila dilihat kekuatan kedua negara, perang berlangsung tak akan seimbang.
"Karenanya saya melihat Rusia menerapkan perang kilat dengan mengerahkan banyak pasukan dan alutsista canggih," ujarnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer khusus ke wilayah Wilayah Donetsk dan Luhansk, yang juga dikenal sebagai Donbass, di Ukraina timur.
Ukraina menganggap langkah Rusia ini sebagai sebuah invasi skala penuh oleh Moskow.
Kontak senjata dilaporkan telah pecah di wilayah Donbass sementara pihak Rusia mengonfirmasi telah melancarkan serangan untuk menetralisir sejumlah fasilitas militer Ukraina.
Kemlu RI: 11 WNI Tinggal di Ukraina Timur, Mayoritas ada di Kyiv
Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) mencatat ada 11 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Ukraina Timur, wilayah dimana ledakan besar terdengar setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha mengatakan dari 138 WNI tercatat ada 11 WNI yang bertempat tinggal di Ukraina Timur, beberapa diantaranya ada di Donetsk dan Luhansk.
“Konsentrasi warga negara kita mayoritas ada di Kyiv. Nomor dua ada di Odessa dan beberapa daerah lain di Ukraina,” kata Judha pada press briefing Kamis (24/2/2022).
Judha mengatakan pemerintah telah mampu berkomunikasi dengan WNI dan meminta WNI di kawasan tersebut mendekat dan berkumpul di KBRI Kyiv.
Namun jika tidak memungkinkan, sesuai dengan rencana kontijensi, pemerintah pusat dan KBRI telah menetapkan titik-titik berkumpul bagi WNI.
Pemerintah juga memantau serangan ada di beberapa kota lain, termasuk di Odessa.
Untuk WNI yang ada di Odessa, jika tidak memungkinkan untuk ke Kyiv, KBRI meminta WNI untuk tinggal sementara dulu di Odessa, sambil pemerintah mencari jalur aman lain.
“Pemerintah akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin jalur yang aman untuk mengevakuasi WNI,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemlu RI: 11 WNI Tinggal di Ukraina Timur, Mayoritas ada di Kyiv
Baca juga: Kesaksian WNI di Kiev, Seusai Vladimir Putin Umumkan Operasi Militer di Ukrania
Baca juga: Sejarah Konflik Rusia dan Ukraina hingga Invasi Militer yang Tewaskan Sejumlah Warga
Baca juga: Konflik Rusia dan Ukraina, Harga Minyak 100 Dolar AS Per Barel, Bagaimana di Indonesia?
Baca juga: Seusai Rusia Umumkan Perang, Kota-kota Besar Ukraina Dihantam Ledakan 8 Tewas dan 9 Luka-luka