Berita Otomotif
Ini Penyebab Cakram Motor Bisa Mudah Patah, Sepele Tapi Sering Diabaikan Pemiliknya
Normalnya cakram sudah harus ganti kalau ketebalannya berkurang 0,5 mm saja, tapi kenyataannya banyak yang sudah melewati batas tersebut.
TRIBUNJATENG.COM, TANGSEL - Siapa bilang cakram sepeda motormu tak bisa patah.
Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan cakram motor bisa bahkan mudah patah, termasuk saat dikendarai.
Nah berikut ini penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Harga Bisa Lebih Terjangkau, Dimas Warga Kota Semarang Ciptakan Rem Cakram untuk Vespa Klasik
Baca juga: Jangan Pernah Pinjamkan Motor Jika Tak Mau Senasib dengan Sumarno
Baca juga: Maling HP Bersenjata Piringan Cakram di Semarang Ditangkap, Sempat Diamuk Massa
Baca juga: Pemotor Berboncengan Tanpa Helm Masuk Jalan Tol Semarang, Alasan Kejar Teman Kesasar Google Maps
Meski berbahan besi, ternyata cakram motor bisa patah ketika digunakan.
Hal ini wajib jadi perhatian bikers karena cakram yang patah ketika digunakan bisa mengundang celaka.
Penyebab utama cakram motor patah ketika digunakan karena membiarkan kondisi cakram yang sudah kelewat tipis.
"Biasanya cakram tipis karena membiarkan kampas rem habis, tapi tetap dipakai."
"Jadi besi dudukan kampas rem yang bergesekan dengan cakram hingga termakan," ujar Dimas Prasetyo, mekanik bengkel press JBB Pokabar Tangerang Selatan itu seperti dikutip dari GridOto.com, Selasa (8/3/2022).
Dimas menuturkan, kalau dirinya sering menemukan pemilik motor yang datang ke workshopnya dengan kondisi cakram yang sudah kelewat tipis.
"Saya pernah menemukan beberapa kali kasus cakram yang sudah tipis tapi dipaksa dipakai."
"Itu risiko patahnya besar," ujarnya.
Saat bekerja, cakram bergesekan dengan kampas rem untuk mengurangi kecepatan motor akan panas.
"Nah, kalau cakram sudah tipis dan kondisi panasnya berlebih maka dia bisa patah karena tekanan dari kaliper yang kuat," tegasnya.
"Normalnya cakram sudah harus ganti kalau ketebalannya berkurang 0,5 mm saja, tapi kenyataannya banyak yang sudah melewati batas tersebut," lanjut Dimas.
"Pemilik harus mengecek ketebalan cakram pakai sigmat untuk lebih presisi."