Berita Semarang
Harga Bisa Lebih Terjangkau, Dimas Warga Kota Semarang Ciptakan Rem Cakram untuk Vespa Klasik
Berangkat dari riset selama 11 bulan, Dimas Asmoro Aji menciptakan rem disc brake untuk Vespa atau skuter lawas.
Penulis: budi susanto | Editor: moh anhar
Penulis : Budi Susanto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berangkat dari riset selama 11 bulan, Dimas Asmoro Aji, pemuda asal Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, menciptakan rem disc brake untuk Vespa atau skuter lawas.
Hal itu dilakukannya lantaran mahalnya produk rem disc brake after market untuk Vespa klasik buatan negara pizza atau Italia, maupun produk original Piaggio.
Mengandalkan pengalamannya di bidang per-skuter-an lawas, serta kepresisian hitungan, ia mencoba berinovasi dan menciptakan rem disc tersebut.
Baca juga: Orang Mranggen Maling Motor CBR dan Beat di Semarang, Modusnya Cewek Cantik dan Martabak
Baca juga: 5 Bocah Tegal Disodomi Sesama Bocah, Praktekkan Film Dewasa Pria Suka Pria, Kak Seto Turun Tangan
Baca juga: Puding Ketela Ungu Gondangrejo Juara Lomba Cipta Menu Makanan Lokal Karanganyar
Baca juga: Ini Asal-usul Nama Bulan Juni dari Bangsa Romawi, Musim yang Tepat untuk Menikah
Diketahui skuter klasik besutan ATPM Piaggio keluaran era 1950 hingga 1990 an, baik jenis small frame maupun large frame tak memiliki rem hidrolis, hanya dibekali rem tromol.
Maka dari itu, Dimas mencoba membuat rem modern yang bisa dibenamkan ke Vespa klasik secara plug and play.
Dikatakannya, produk rem cakram pertama yang ia buat, dipasang di Vespa Sprint keluaran 1971.
“Awalnya untuk memodifikasi tunggangan saya sendiri, namun produk pertama kurang presisi. Lalu saya lakukan riset, sampai sekarang justru banyak pecinta Vespa lawas membelinya,” ujarnya, Rabu (9/6/2021) sore.
Diterangkannya, harga produk rem disc brake after market buatan Italia bisa mencapai Rp 7 hingga Rp 14 juta lebih.
“Bagi penghobi Vespa klasik yang punya dana sedikit pastinya sangat berat untuk membelinya. Maka saya mencoba melakukan riset selama 11 bulan, agar bisa membuat rem hidrolis yang lebih murah, namun tetap aman digunakan,” jelasnya.
Rem cakram buatan Dimas kini dipasarkan ke penjuru tanah air, dan banyak diminati pecinta Vespa klasik.
“Terakhir saya kirim ke Sulawesi, Kalimantan. Kalau di Pulau Jawa biasanya wilayah Jabar, Jateng, dan Jatim,” katanya.
Menyoal harga, Dimas yang sudah berkecimpung belasan tahun di dunia skuter lawas itu menerangkan, produk buatannya lebih murah dibanding buatan Italia.
“Untuk rem belakang yang tinggal pasang ke Vespa large frame, seperti PX, Excel dan Sprint, saya jual Rp 2,8 juta,” paparnya.
Ia juga sedikit menerangkan spesifikasi rem cakram untuk Vespa lawas buatannya, di mana untuk adaptor ia menggunakan bahan full alumunium.
Baca juga: Botol Plastik Hasil Transaksi BRT Trans Semarang Akan Masuk Bank Sampah
Baca juga: Apa Itu BTS Meal? Bikin Antrean Panjang Hingga Akibatkan Gerai Mcd McDonalds Ditutup
Baca juga: Orang Mranggen Maling Motor CBR dan Beat di Semarang, Modusnya Cewek Cantik dan Martabak