Berita Purbalingga
Kurangi Angka Stunting, Angka Konsumsi Ikan di Purbalingga Digenjot
Ikan dikenal sebagai sumber protein hewani yang kaya gizi, diyakini dapat mencegah terjadinya stunting atau anak gagal tumbuh.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Ikan dikenal sebagai sumber protein hewani yang kaya gizi, diyakini dapat mencegah terjadinya stunting atau anak gagal tumbuh.
Oleh karena itu, Pemkab Purbalingga bersama Pemprov Jateng mengkampanyekan agar masyarakat Purbalingga lebih sering mengkonsumsi ikan.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga, Heru Budi Hartono menyampaikan Angka Konsumsi Ikan masyarakat Purbalingga 26,39 kg per kapita per tahun 2021 lalu.
Angka ini meningkat dibanding tahun 2020 yang hanya 25,11.
"Tingkat konsumsi ikan masyarakat Purbalingga perlu terus ditingkatkan mengingat pentingnya manfaat ikan bagi Kesehatan khususnya dalam meningkatkan kecerdasan anak serta mencegah stunting," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com.

Hal itu disampaikannya dalam acara Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Balai Desa Karangasem, Kertanegara, Kamis (10/3/2022).
Untuk mendorong konsumsi ikan, DKPP Purbalingga sengaja memilih Desa Karangasem sebagai lokasi kampanye mengingat desa ini juga jadi fokus penanganan stunting.
Sejumlah bantuan paket olahan ikan diberikan kepada 125 ibu menyusui, ibu hamil dan balita.
Isian paket meliputi pindang tongkol, serundeng ikan nila, keripik nila, macaroni patin dan abon ikan lele yang merupakan hasil produksi dari para pelaku usaha pengolahan ikan di Purbalingga.
Kepala Bidang Usaha dan Pengembangan Komoditas Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Iman Kadarusman menyebutkan ikan memiliki kandungan protein hewani yang cukup besar per 100 gramnya.
Diantaranya, ikan lele terdapat 18 gram, nila 26 gram, gurameh 18 gram, bandeng 20 gram, dan ikan kembung 21,3 gram.
"Artinya ikan cukup tinggi gizinya dan dibutuhkan generasi kita," imbuhnya.
Tahun 2021 pihaknya turut memberi bantuan untuk Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) di Purbalingga sebanyak 2 kelompok dan 1 Ponpes untuk keperluan pengembangan budidaya.
Selain itu juga bantuan peralatan pengolahan ikan kepada 1 kelompok.
"Kami harap dari bantuan ini, kelompok budidaya bisa meningkatkan produksi diserap masyarakat maupun kalangan sendiri.
Sedangkan bantuan alat pengolahan diharapkan hasil olahan ikan lebih variatif sehingga bisa meningkatkan minat makan ikan," jelasnya.
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan imun tubuh yang baik harus didukung dengan gizi yang baik salah satunya dari ikan terutama ibu hamil dan balita.
Ikan memiliki omega yang bisa mempengaruhi perkembangan otak anak yang masih dalam tahap pertumbuhan terutama di 1000 hari pertama pertumbuhan.
"Jangan sampai anak-anak kita tidak suka ikan.
Jadi mulai hari ini, ibu-ibu ke depan mulai membiasakan anaknya untuk rutin mengkonsumsi ikan," pesannya.
Ia mengakui, ikan kurang digemari anak karena amisnya atau durinya.
Oleh karena itu ia minta agar masyarakat bisa mengolah ikan ke dalam bentuk variasi, seperti nugget, siomay, bakso dan lainnya.
"Kita dari DKPP akan berkolaborasi dengan ibu-ibu PKK untuk rutin pelatihan membuat resep resep olahan ikan.
Target tahun 2022 angka konsumsi ikan kita meningkat, paling tidak sama dengan rata-rata Provinsi Jawa Tengah yaitu 36 kg per kapita per tahun," tutupnya. (Tribunbanyumas/jti)
Baca juga: Sebelum Tembak Dokter Terduga Teroris, Petugas Sempat Naik Bak Belakang Mobil Dokter SU
Baca juga: Bupati Etik Suryani Lantik dan Kukuhkan Pengurus IWAPI Kabupaten Sukoharjo Periode 2022-2027
Baca juga: Bupati Tiwi: ASN Harus Out Of The Box Jangan Terjebak Rutinitas
Baca juga: Truk Hino Kecelakaan di Jalur Kertek Wonosobo, Sopir Tewas