Konflik Rusia vs Ukraina
UPDATE UKRAINA : Inggris Gertak Rusia: 1 Langkah Wilayah NATO Dianggap Tindakan Perang
Perang antara Rusia dan Ukraina bukan tidak mungkin, bila ada rudal Rusia nyasar atau sengajaja mendarat di wilayah NATO walau sangat kecil kemungkina
TRIBUNJATENG.COM, LONDON -- Perang antara Rusia dan Ukraina bukan tidak mungkin, bila ada rudal Rusia nyasar atau sengajaja mendarat di wilayah NATO walau sangat kecil kemungkinannya.
Menanggapi hal ini menteri kesehatan Inggris Sajid Javid pada Senin (14/3) mengaku bahwa aliansi itu akan merespons jika hal itu benar-benar terjadi.
Melansir Reuters, ketika ditanya tentang kemungkinan rudal Rusia mendarat di wilayah NATO setelah serangan akhir pekan di pangkalan pelatihan militer Ukraina di dekat Polandia,.
Javid mengatakan kepada Radio BBC: "Itu bukan tidak mungkin ... tapi saya masih berpikir pada tahap ini sangat tidak mungkin."
"Kami telah menjelaskan kepada Rusia, bahkan sebelum dimulainya konflik ini, bahkan jika satu langkah Rusia pun masuk ke wilayah NATO, maka itu akan dianggap sebagai tindakan perang," tambahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pun memperingatkan NATO pada Senin (14/3), pasukan Rusia bakal segera menyerang negara-negara anggota pakta pertahanan itu setelah serangan udara menghantam pangkalan militer Ukraina di dekat perbatasan Polandia.
Ukraina Barat yang sebagian besar terhindar sejauh ini, serangan udara Rusia pada Sabtu malam hingga Minggu membawa perang jauh ke wilayah itu, menewaskan 35 orang dan melukai 134 di sebuah pangkalan militer dekat Yavoriv, yang sangat dekat perbatasan Polandia.
“Jika Anda tidak menutup langit kami, hanya masalah waktu sebelum rudal Rusia jatuh di wilayah Anda, di wilayah NATO, di rumah penduduk NATO,” kata Zelenskyy dalam pidato video, mendesak NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di negaranya.
Zelenskyy terus memohon negara-negara Barat untuk berbuat lebih banyak.
"Tahun lalu, saya dengan jelas memperingatkan para pemimpin NATO, jika tidak ada sanksi pencegahan yang keras terhadap Federasi Rusia, itu akan menjadi perang," sebut Zelenskyy, seperti dikutip Channel News Asia. "Kami benar".
Jurnalis Jadi Korban
Lebih jauh ke Timur, pertempuran terakhir di pinggiran Kota Kyiv menyebabkan seorang jurnalis AS tewas, reporter asing pertama yang tewas sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
"Kyiv. Kota yang dikepung," tulis Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak di Twitter, seperti dilansir Channel News Asia. Dia mengatakan, ibu kota Ukraina sedang mempersiapkan "pertahanan mati-matian".
"Musuh menyandera kota (Mariupol) dengan melakukan tindakan genosida yang nyata," ungkap Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov, seperti dikutip Channel News Asia.
"Rusia membom kota itu bahkan selama negosiasi resmi," ujar Reznikov.
"Mereka tidak memiliki martabat, tidak ada kehormatan, tidak ada belas kasihan".
Zelenskyy menuduh Rusia memblokir dan menyerang konvoi kemanusiaan, meskipun dia mengatakan, pada Minggu ada 125.000 warga telah dievakuasi di seluruh Ukraina.
Serangan udara Rusia di sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Ukraina menewaskan sedikitnya satu orang pada Senin (14/3), ketika Moskow mempertahankan serangannya yang menghancurkan menjelang putaran pembicaraan baru.
Reuters melaporkan, serangan itu terjadi ketika pasukan Rusia mendekat ke Kota Kyiv dan terus mengepung Kota Mariupol. Para pejabat Mariupol mengatakan, hampir 2.200 orang tewas.
“Pada pukul 07.40 pagi, satu orang ditemukan tewas di sebuah gedung apartemen sembilan lantai di Distrik Obolon, menurut layanan darurat Kyiv dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, sembilan orang terluka dan tiga di antaranya dirawat di rumahsakit.
Perwakilan Ukraina dan Rusia akan bertemu melalui konferensi video pada Senin (14/3), penasihat Presiden Ukraina dan juru bicara Kantor Presiden Rusia atau Kremlin mengatakan sebelum serangan terbaru tersebut.
Upaya diplomatik untuk mengakhiri perang di Ukraina telah meningkat dengan kedua belah pihak mengutip kemajuan, bahkan setelah Rusia menyerang sebuah pangkalan militer di dekat perbatasan Polandia dan pertempuran berkecamuk di tempat lain.
Rentetan rudal Rusia menghantam Pusat Perdamaian dan Keamanan Internasional Yavoriv Ukraina, sebuah pangkalan militer hanya 25 km dari perbatasan Polandia yang sebelumnya menampung instruktur militer NATO, menewaskan 35 orang dan melukai 134 orang.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, hingga 180 "tentara asing bayaran" dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan. Reuters tidak bisa secara independen memverifikasi korban yang dilaporkan oleh kedua belah pihak.
Ribuan orang tewas sejak 24 Februari, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan apa yang dia sebut sebagai operasi militer khusus untuk membersihkan Ukraina dari nasionalis dan Nazi yang berbahaya. (kontan.co.id)
Baca juga: Benarkah Ukrania Tembaki Warganya Sendiri dan Sengaja Dijadikan Persia dari Serangan Rusia?
Baca juga: Ciri-ciri Mayat Wanita Dibungkus Kain Sarung di bawah Jembatan Tol Semarang Solo, Diduga Dibuang
Baca juga: Video Ini Dia Bawor Knight, Cosplay Hero Asli Banyumas
Baca juga: Ini Uneg-uneg Keluarga Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88