Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

7 Tempat Angker di Kota Tegal, Ada Sosok Dewi Rantamsari Hingga Larangan Pengantin Baru Melintas

Mendengar nama Kota Tegal, masyarakat pasti mengenalnya sebagai daerah penghasil bos Warteg. 

Mereka mengaku lingkungan di dekat sungai seram. 

"Kalau saya tidak pernah merasakan. Tetapi di atas jembatan sering sekali terjadi kecelakaan," katanya. 

4. Gedung Birao atau Lawang Satus

Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS) atau Gedung Birao Tegal, peninggalan Belanda yang berdiri sejak 1913.
Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS) atau Gedung Birao Tegal, peninggalan Belanda yang berdiri sejak 1913. (fajar bahruddin achmad)

Jika di Semarang ada Gedung Lawang Sewu, Tegal juga memiliki gedung angker peninggalan Belanda. 

Namanya adalah Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS).

Namun masyarakat juga biasa menyebutnya dengan Gedung Birao atau Gedung Lawang Satus. 

Gedung tersebut dulunya adalah kantor perusahaan kereta api yang berdiri sejak 1913. 

"Gedung itu dulu dianggap angker. Bagian bawah ada pintu lorong yang tidak boleh dibuka sama seperti di Lawang Sewu," katanya. 

5. Makam Cleret

Suasana di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cleret di Kelurahan Randugunting, Kota Tegal, Rabu (16/3/2022).
Suasana di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cleret di Kelurahan Randugunting, Kota Tegal, Rabu (16/3/2022). (fajar bahruddin achmad)

Wijanarto mengatakan, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cleret di Kelurahan Randugunting, dulunya angker. 

Saking angkernya, tidak ada masyarakat yang berani melintas. 

Terlebih kawasan pemakamannya ada di sisi kanan kiri jalan, serta memanjang dan luas. 

Tetapi kemudian setelah ada kawasan perumahan, kesan keangkeran itu lama-lama hilang. 

"Sebelum ada perumahan itu kan daerah yang sepi. Cleret dulu dianggap makam yang paling angker," ujarnya. 

6. Bekas Pabrik Tekstil Mejasem

Penampakan bekas mes di sekitar kawasan Pabrik Teksin yang dulunya bernama NV Java Textielmaatschappij.
Penampakan bekas mes di sekitar kawasan Pabrik Teksin yang dulunya bernama NV Java Textielmaatschappij. (fajar bahruddin achmad)
Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved