Liputan Khusus
7 Tempat Angker di Kota Tegal, Ada Sosok Dewi Rantamsari Hingga Larangan Pengantin Baru Melintas
Mendengar nama Kota Tegal, masyarakat pasti mengenalnya sebagai daerah penghasil bos Warteg.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Catur waskito Edy
Mereka mengaku lingkungan di dekat sungai seram.
"Kalau saya tidak pernah merasakan. Tetapi di atas jembatan sering sekali terjadi kecelakaan," katanya.
4. Gedung Birao atau Lawang Satus

Jika di Semarang ada Gedung Lawang Sewu, Tegal juga memiliki gedung angker peninggalan Belanda.
Namanya adalah Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS).
Namun masyarakat juga biasa menyebutnya dengan Gedung Birao atau Gedung Lawang Satus.
Gedung tersebut dulunya adalah kantor perusahaan kereta api yang berdiri sejak 1913.
"Gedung itu dulu dianggap angker. Bagian bawah ada pintu lorong yang tidak boleh dibuka sama seperti di Lawang Sewu," katanya.
5. Makam Cleret

Wijanarto mengatakan, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cleret di Kelurahan Randugunting, dulunya angker.
Saking angkernya, tidak ada masyarakat yang berani melintas.
Terlebih kawasan pemakamannya ada di sisi kanan kiri jalan, serta memanjang dan luas.
Tetapi kemudian setelah ada kawasan perumahan, kesan keangkeran itu lama-lama hilang.
"Sebelum ada perumahan itu kan daerah yang sepi. Cleret dulu dianggap makam yang paling angker," ujarnya.
6. Bekas Pabrik Tekstil Mejasem
