Rusia Ingin Segera Berdamai dengan Ukraina, Tekankan Soal Netralitas
memasuki akhir pekan ketiga invasi ke Ukraina ini, Rusia menyatakan keinginan untuk bisa mencapai perdamaian sesegera mungkin.
Kedua, Rusia meminta agar Ukraina demiliterisasi atau menghentikan aksi militernya. Ketiga, mengakui Semenanjung Krimea sebagai wilayah Rusia.
Dilansir Sputniknews, Krimea memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia pada Maret 2014 setelah kudeta Maidan di Kyiv. Krimea telah menjadi bagian dari Ukraina sejak 1954.
Syarat terakhir yaitu Ukraina diminta mengakui Republik Separatis Donetsk dan Lugansk sebagai negara merdeka. Rusia mengakui dua negara baru itu dengan nama Republik Rakyat Donestk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).
Kedua wilayah itu sebenarnya telah memisahkan diri dari Ukraina sejak 2014, atau setelah kudeta terhadap pemimpin Ukraina pro-Rusia yang terpilih secara demokratis.
Meski demikian, Peskov menyatakan, bagaimanapun terlalu dini untuk memprediksi kemajuan dalam pembicaraan. “Pekerjaannya sulit, dan dalam situasi saat ini fakta bahwa (pembicaraan) berlanjut mungkin positif,” ujarnya. (Tribunnews/Kompas.com)