Berita Sragen
Cerita Warga Sragen yang Bangun Rumah di Atas Tempat Pemakaman Umum, Mau Gali Kolam Nemu Tulang
Sejumlah rumah warga di RT 029/RW 09, Kampung Krapyak, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen dibangun di atas kompleks permakaman umum
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: rival al manaf
Namun sudah diratakan dan dibangun teras.
Di samping rumah Yatno masih ada lahan kosong yang diyakini warga setempat merupakan makam tetapi sekarang sudah rata dengan tanah.
"Kebun samping rumah Mas Yatno itu masih angker. Dulu saat menggali tanah untuk membuat kolam ternyata masih menemukan tulang-tulang jenazah yang dimakamkan."
"Akhirnya ditimbun lagi. Lalu malamnya yang membuat kolam itu didatangi arwah yang meninggal itu," jelas adiknya Yatno, Tatik (47).
Tatik menjelaskan rumah yang ditempati Yatno sudah pernah dikontrakkan.
Setidaknya ada tiga keluarga yang tinggal di rumah Yatno tetapi tidak ada yang kuat.
Dia mengatakan hanya Yatno dan keluarganya yang kuat tinggal di rumah itu karena masih keturunan Mbah Harjo Rusman.
Tatik menyampaikan sekarang banyak rumah hunian yang menempati lahan yang dulunya kompleks Makam Baben, sehingga tidak aneh bila sering muncul penampakan-penampakan saat malam hari.
Hingga saat ini, Tatik mengaku masih diganggu oleh makhluk tak kasat mata.
Tatik menceritakan tentang adanya warga yang video call menjelang magrib.
Pada layar handphone tersebut ketika dicek ternyata ada penampakan perempuan cantik berambut panjang di belakangnya.
Sejak itu, kata dia, jarang ada warga yang bermain video call mulai magrib ke atas.
Tatik yang juga mantan ibu RT tersebut melanjutkan dari sekian lahan yang dihuni warga, hanya lahan kosong dan rumah Yatno yang belum bersertifikat hak milik.
Baca juga: Link Live Streaming Arsenal vs Liverpool, Kick Off 03.15 WIB Peluang Tempel Manchester City
Baca juga: Unnes Terbaik Pertama Implementasi SAKIP dan Terbaik Ketiga Kinerja Anggaran Kemendikbudristek
Baca juga: Link Live Streaming Juventus vs Villarreal di Liga Champions, Penentuan Nasib Wakil Liga Italia
Padahal Yatno sudah menempati tempat itu selama kurang lebih 27 tahun dan rutin membayar pajak bumi dan bangunan selama 20 tahun.
Tatik sendiri merupakan anak keenam dari Mbah Harjo, rumah yang ditinggali Tatik merupakan rumah pertama yang dihuni Mbah Harjo Rusman.
Sementara warga Krapyak lainnya, Kusno, mengungkapkan ada salah satu makam di kompleks itu yang bernama Wongso Bongso.
Menurut informasi yang diterima Kusno, sosok Wongso Bongso ini merupakan pengikut Pangeran Mangkubumi saat Perang Mangkubumen dan meninggal di tempat itu. (uti)