Berita Banyumas
HET Dicabut, Kelangkaan Minyak Goreng Masih Terjadi di Pasar Tradisional dan Minimarket Sumpiuh
Kelangkaan minyak goreng masih dirasakan pedagang pasar tradisional dan minimarket.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Usai pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) subsidi minyak goreng kemasan yang mulai berlaku pada Rabu (16/3/2022) kelangkaan minyak goreng justru masih dirasakan pedagang pasar tradisional dan beberapa minimarket di Sumpiuh Banyumas.
Kebijakan yang baru terkait minyak goreng pemerintah menyerahkan harga minyak goreng menyesuaikan dengan harga keekonomian, dengan harapan minyak goreng dapat tersedia di pasaran guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Namun hal itu belum dirasakan pedaga

ng di pasar tradisional Sumpiuh. Kelangkaan minyak goreng sudah berlangsung lama.
“Terakhir dapet minyak goreng sudah satu minggu yang lalu itupun bukan subsidi,” ungkap Leni (45) pedagang di Pasar Sumpiuh.
Pedagang belum mengetahui harga terbaru minyak goreng sekarang lantaran mereka belum mendapatkan stok minyak goreng kembali dari sales-sales.
Jumlah stok yang didapat dari sales pun tidak menentu tergantung ketersediaan.
"Belum tau harga yang baru sekarang, belum ada sales yang datang. Ini tinggal 4 botol sisaan terahir mau cari lagi ngga ada," jelas Leni.
Saat Tribunjateng.com berada di lokasi, pedagang minyak di pasar Sumpiuh bisa dihitung jari.
Pedagang yang dulu berjualan minyak sekarang tidak berjualan karena tidak mendapat stok minyak goreng untuk dijual.
"Udah lama ngga jualan minyak terakhir jualan minyak pas ada minyak murah 1 kali saja," jelas Solihkhatun (47) pedagang di pasar Sumpiuh.
Harga minyak curah di Pasar Sumpiuh hari ini mencapai Rp. 19.500 rupiah per liternya pedagang hanya mengambil untung Rp 300 rupiah.
"Minyak curah ada hari ini tapi stok sedikit sekarang sudah habis cepat tadi. Harga dari sananya Rp. 19.200 saya jualnya Rp. 19.500," terang Deni (40).
Harga minyak curah menurut pedagang lebih murah dari pada minyak kemasan, distributor mematok harga Rp. 24.000 per liternya.
"Hari ini distributor minta harga Rp. 24.000 per liter bukan tinggi lagi itu, suruh jual sendiri saja ngga kuat aku jualnya," keluh Deni pedagang minyak di Pasar Sumpiuh.