Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Dua Bulan Lagi Lebaran, Dinkes Kota Semarang Percepat Vaksinasi Booster, Kejar 70 Persen Sasaran

Jelang Ramadan, Dinkes Kota Semarang terus menggenjot vaksinasi mengingat masih sekira 70 persen sasaran belum mendapatkan vaksin booster.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinkes Kota Semarang terus menggenjot vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster menjelang Ramadan dan Lebaran.

Hal ini untuk menekan angka penularan dan kematian kasus Covid-19 saat momentum Idulfitri pada Mei 2022. 

Kepala Dinkes Kota Semarang, Moh Abdul Hakam memprediksi, angka mobilitas masyarakat saat libur Lebaran bakal tinggi.

Baca juga: Tim Balsa USM Semarang Raih Juara 1 Kompetisi Jembatan Balsa Nasional

Baca juga: Inilah Sosok Dosen Undip Sudarno Meninggal Kecelakaan Sekeluarga di Tol Semarang-Ambarawa

Baca juga: Ingat Makam Bocah di Bangetayu Semarang Dibongkar? Ternyata Bocah 8 Tahun Ini Dirudapaksa Ayahnya

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Mobil Dosen Undip Sudarno Sekeluarga Tabrak Truk di KM 449 Tol Semarang

Mobilitas yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kasus.

Maka, protokol kesehatan dan vaksinasi terus digalakkan di setiap wilayah. 

"Mungkin sebulan atau 15 hari setelah Lebaran akan ada kenaikan kasus, meski tidak sebesar Februari 2022."

"Jumlahnya belum bisa diketahui berapa," papar Hakam kepada Tribunjateng.com, Senin (21/3/2022). 

Hakam menyebutkan, capaian vaksinasi booster masih sekira 30,9 persen dari total sasaran.

Jelang Ramadan ini, Dinkes terus menggenjot vaksinasi mengingat masih sekira 70 persen sasaran belum mendapatkan vaksin booster.

Dengan vaksinasi booster, dia berharap, tidak terjadi ledakan kasus.

Meskipun ditemuan kasus pasca Lebaran, harapannya tidak mengalami gejala berat ataupun tidak sampai menyebabkan kematian. 

"Belajar periode yang sama tahun lalu, setiap libur Lebaran pasti angkanya naik."

"Maka, kami genjot capaian vaksinasi booster agar angka penularan dan kematian bisa ditekan," jelasnya.

Hakam melanjutkan, masyarakat tak perlu takut mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) seusai vaksin booster.

Menurutnya, gejala demam atau pegal-pegal pasca vaksinasi merupakan hal yang lumrah dan tidak perlu ditakutkan.

Pasalnya, vaksin merupakan virus yang dilemahkan sehingga wajar jika menimbulkan reaksi di tubuh. 

"Justru, kalau ada reaksi seperti panas ataupun pegal ini wajar karena vaksinasi bekerja di dalam tubuh."

"Nah ini yang harus dibangun," tegasnya.

Percepatan vaksinasi booster dilakukan dengan berbagai upaya.

Hakam mengatakan, petugas masih terus melakukan jemput bola ke tingkat RW.

Bahkan, Dinkes juga membuka layanan vaksinasi selama 24 jam di Rumah Dinas Wali Kota Semarang

"Kami terus genjot capaian booster agar kasus tidak naik lagi."

"Seperti mengaktifkan vaksinasi tingkat RW dan vaksinasi 24 jam di Rumdin Wali Kota Semarang," sebutnya kepada Tribunjateng.com, Senin (21/3/2022). 

Di sisi lain, Hakam menambahkan, capaian vaksinasi dosis pertama telah menyentuh 125 persen.

Sedangkan, vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 113 persen.

Dinkes masih membuka sentra vaksinasi di sejumlah tempat.

Hanya saja, target sasaran mengalami penurunan.

Sebelumnya, Dinkes Kota Semarang bisa melakukan suntik vaksin sebanyak 10 - 15 ribu sasaran.

Namun, saat ini mengalami penurunan menjadi 8.000 sasaran per hari. 

"Vaksinasi harus disosialisasikan lebih masif karena manfaat vaksinasi ini banyak, bisa menekan angka penularan dan angka kematian."

"Kalaupun terpapar hanya gejala ringan ataupun tidak bergejala," terangnya.

Dia mencontohkan, ada 7.800 orang yang terpapar Covid-19 hingga Februari 2022.

Karena mayoritas telah mendapat vaksin dosis pertama dan kedua, angka kematian pun tidak sebanyak tahun lalu.

Ada 74 orang yang meninggal dunia pada 2022 ini.

Mayoritas memiliki penyakit komorbid. 

"Jika dibandingkan tahun lalu, angkanya besar dan yang parah banyak."

"Intinya vaksinasi ini bisa menekan angka penularan dan kematian," ucapnya. 

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi optimis percepatan vaksin dapat segera menyelesaikan persoalan Covid-19 di Kota Lunpia ini.

Dia pun mengimbau masyarakat agar bisa segera melakukan vaksinasi. (*)

Disclaimer Tribun Jateng

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunjateng.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Janji Bupati Dico Kepada Warga Kendal: Dua Tahun Ini Waktunya Fokus Bangun Sinergitas Sektor Wisata

Baca juga: Awasi Stok Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan, Tim Dindagkop UKM Kota Pekalongan Bekerja Mulai 23 Maret

Baca juga: Prediksi Bank Indonesia: Jikalau Lebaran Tahun Ini Kembali Normal, Ekonomi Bisa Tumbuh di Jateng

Baca juga: 17 Peserta Ikuti Uji Kompetensi, Tahapan Terkini Seleksi Terbuka JPT Pratama Pemkab Karanganyar

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved