Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Jateng Diperkirakan Capai 5,4 Persen Yoy Tahun 2022
Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan mencapai kisaran 4,6 persen sampai 5,4 persen year on year (Yoy) pada tahun 2022.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah diperkirakan mencapai kisaran 4,6 persen sampai 5,4 persen year on year (Yoy) pada tahun 2022.
Hal itu seiring dengan melandainya kasus Covid-19 varian omicron disusul dengan beberapa kebijakan Bank Indonesia dan pemerintah, serta pemulihan ekonomi global.
"Dengan asumsi dan pertimbangan, kami optimis ekonomi Jateng akan tumbuh sekitar 4,6 persen sampai 5,4 persen, lebih baik dari tahun 2021 yang sebesar 3,32 persen.
Ini didorong akselerasi vaksinasi, stimulus kebijakan Bank Indonesia, pemerintah, dan perbaikan perekonomian global yang akan meningkatkan ekspor luar negeri Jawa Tengah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwi Saputra kepada media usai acara di Hotel Alila Solo, akhir pekan lalu.
Rahmat menyebutkan, perekonomian Jateng yang tumbuh 3,32 persen tahun lalu sendiri lebih baik dari tahun 2020 yang terkontraksi 2,65 persen (yoy).
Pihaknya optimistis pertumbuhan akan berlanjut tahun 2022 ini didorong adanya peningkatan investasi dari proyek strategis nasional dan sektor swasta.
"Investasi pada triwulan I (2022) ini masih bagus karena ada beberapa proyek strategis nasional yang berlangsung.
Tapi Kalau kita lihat di sektor swasta, investasi baru masih bertambah di Jateng," jelasnya.
Terkait investasi baru ini, ia melanjutkan, antara lain PT Parkland yang merupakan perusahaan alas kaki asal Korea Selatan berinvestasi US$ 75 juta untuk membangun industri alas kaki di Pati.
Ada pula PT BIG dan PT Hwa Seung serta produsen TPT (PT SAI Apparel) yang dikatakan akan melakukan ekspansi dengan merealisasikan investasi pembangunan pabrik baru.
Sejumlah perusahaan asing juga melakukan ground breaking tahun 2021 dan akan melanjutkan pembangunan pada 2022 di antaranya PT KCC Glass, Cosmos Indo Ink, Rumah Keramik Indonesia, Energik Volts Motor Indonesia, Window Shutter Indonesia, dan Tawada Medical Equipment Manufacturer di KIT Batang.
"Banyak yang menambah pasar di Jateng.
Kawasan industri ini juga melakukan ekspansi usaha, dari sisi investasi ada peningkatan dan itu mendorong pertumbuhan ekonomi."
"Ini juga karena memang infrastruktur Jateng tidak ada yang mengalahi se-Indonesia: jalur kereta api lingkar Jateng sudah terkoreksi, bandara internasional bertambah di Kulonprogo, Bandara Soedirman di Purbalingga, kemudian kawasan industri banyak, tol sudah nyambung; pasar, kafe di Semarang kalau kita lihat dari luar Jateng banyak. Artinya ada mobilitas masyarakat seputaran Jawa," ungkapnya.
Sementara itu ia menambahkan, paling banyak mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng yakni lapangan usaha industri pengolahan.