Berita Ekonomi Bisnis
Citraland BSB City Semarang Tawarkan Cluster Serena Hill, Terapkan Australia Design Series
Ronny Hermawan menyebut, penjualan tipe rumah di harga Rp 1,5 miliar yang dijual Citraland BSB City mengalami peningkatan di tengah pandemi.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Citraland BSB City Semarang gelar Agent Gathering di sebuah kedai kopi di Jalan Sumbing Kota Semarang.
Berbagai agent properti hingga perbankan hadir dalam acara yang diisi oleh Gregorius Chandra, praktisi properti kawakan.
Selain sharing mengenai properti, Citraland BSB Semarang juga memperkenalkan cluster terbaru dalam acara bertema solusi investasi di masa inflasi itu.
Baca juga: Wali Kota Semarang Diisengin Stafnya, Begini Percakapan Telepon Kepada Oknum Ngaku Hendrar Prihadi
Baca juga: Kepala Dispertan Kota Semarang Hernowo Dorong Masyarakat Suka Urban Farming
Baca juga: Kota Semarang Kembali Gelar Event Internasional Healthy Cities Summit pada 27 sampai 30 Maret 2022
Baca juga: 2 Pria di Semarang Bunuh 2 Bocil, Satu Diperkosa, Satu Dibiarkan Kelaparan, Psikolog: Mereka Sakit
Cluster tersebut yaitu Cluster Serena Hill yang menawarkan dua tipe rumah, yaitu tipe Allirea dan Adelaide.
Untuk tipe Allirea dipatok sekira Rp 1,5 miliar, dan tipe Adelaide Rp 3 miliaran.
Pihak perbankan seperti Bank Mandiri, CMB, hingga Bank Nobu juga menyuport pendanaan, jika ada masyarakat yang hendak membeli rumah di Citraland BSB City Semarang melalui KPR.
Menurut Ronny Hermawan, Marketing Manager Citraland BSB City, dua tipe baru yaitu Allirea dan Adelide, Citraland BSB City menawarkan hunian dengan konsep berbeda.
"Desain yang diterapkan adalah desain dari Australia Design Series, dengan tata ruang yang lebih baik," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/3/2022).
Dilanjutkannya, kenyamanan penghuni jadi konsep dasar yang ada pada dua tipe terbaru yang ditawarkan Citraland BSB City.
"Baik pencahayaan hingga tata ruang semua didesain untuk memberikan keleluasaan bagi penghuninya," jelasnya.
Dia mengatakan, Citraland BSB City juga memberikan diskon Rp 50 juta untuk tiper terbarunya.
"Diskon tersebut bisa diambil masyarakat hingga 30 Maret 2022," jelasnya.
Dia juga mengatakan, momentum tersebut wajib dimanfaatkan masyarakat yang hendak memiliki hunian idaman untuk keluarga.
"Karena pihak perbankan juga memberikan bunga rendah untuk KPR, bunga tersebut di angka 5 sampai 7 persen untuk 10 tahun."
"Jadi hal ini jadi momentum spesial untuk masyarakat," ucapnya.
Menurutnya, penjualan tipe rumah di harga Rp 1,5 miliar yang dijual Citraland BSB City mengalami peningkatan di tengah pandemi.
"Peningkatannya sampai 18 persen, dan tahun ini kami menyediakan 112 unit termasuk untuk tipe Allirea," ujar Rony.
Adapun tipe Allirea merupakan hunian dengan luas bangunan 90 meter persegi d atas tanah 120 meter persegi.
Tipe tersebut juga memiliki taman yang cukup luas, 2 carport, 3 kamar tidur, dan 3 kamar mandi.
Untuk tipe Adelaide memiliki luas bangunan 162 meter persegi, dan luas bangunan 216 meter persegi.
Tipe tersebut juga memiliki taman yang luas dengan 2 carport, 4 kamar mandi dan 4 kamar tidur.
Dua tipe hunian yang ada di Cluster Serena Hill itu, berada di tengah kawasan Sunrise dengan potensi kenaikan value investasi yang signifikan.
Cluster tersebut menjadi bagian dari kota mandiri seluas 1.000 hektare BSB City yang terintegrasi dengan kawasan area residential premium, pusat bisnis modern, mall, hingga sekolah.
Terpisah, Gregorius Chandra menyebut, properti sama dengan tabungan.
"Saya juga menyampaikan hal itu dan jika ada yang hendak bertanya bisa melalui media sosial Instagram @gregoriuschandra."
"Properti adalah tabungan aset, dan lebih baik dari tabungan uang."
"Karena uang bisa cepat terkena inflasi namun berbeda dengan properti," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/3/2022).
Ia juga mengatakan, dalam tabungan aset atau properti, terdapat beber hal yang menguntungkan.
"Yang pertama Yield, atau keuntungan nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti saat ini."
"Umumnya besaran Yield menjadi patokan potensi sebuan properti yang disewakan," terangnya.
Selain Yield, ia juga menyebutkan Hedging menjadi alasan untuk membeli properti.
Pasalnya produk properti terbukti nilainya paling bisa bertahan dibandingkan instrumen investasi lainya.
"Yang terakhir adalah Leveraging yang biasanya digunakan untuk membeli barang atau produk dengan nilai jual yang berpotensi meningkat dari waktu ke waktu."
"Jadi saat ini menjadi momentum yang tepat untuk membeli properti, kalau tidak sekarang mau kapan lagi karena nilainya akan terus meningkat," tambahnya. (*)
Baca juga: LKPJ Bupati Kendal Tahun 2021 Diserahkan, Ketua DPRD: Segera Kami Dalami dan Bahas di Pansus
Baca juga: Daftar Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Ramadan di Berbagai Pasar di Blora Jawa Tengah
Baca juga: Muslih Purwoto Warga Duren Sawit Jakarta Diduga Sengaja Tabrak Kereta Api Bangunkarta di Purwokerto
Baca juga: Apa Dampak Ibukota Pindah ke IKN? M Ryaas Rasyid : Tak kehilangan Banyak kecuali Kemacetan Berkurang
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :