Konflik Rusia dan Ukraina
Di Bali, Seruan Perdamaian Rusia-Ukraina Menggema dari Ruang Sidang IPU hingga Atap Villa di Kuta
Seruan perdamaian Rusia-Ukraina menggema dari Bali sejak penyelenggaraan Sidang Umum Inter Parliamentary Union (IPU) ke-144
Emergency item sendiri merupakan usulan agenda baru yang dianggap mendesak dan sangat penting untuk dibahas di sidang IPU, namun tidak tercantum dalam agenda yang ditetapkan sebelumnya.
Sementara Sidang Umum IPU berlangsung di Nusa Dua, seorang seniman asal Rusia, Pokras Lampas membuat karya kaligrafi di lahan seluas 960 meter persegi yang merupakan atap sembilan villa di kompleks villa milik Alex Shtefan asal Ukraina.
Mereka berkolaborasi untuk mempromosikan perdamaian dan persatuan melalui kaligrafi bertuliskan “Dunia Bersatu” dalam enam bahasa yakni Rusia, Inggris, Cina, Perancis dan Indonesia.
Seniman yang membuat Gerakan seni calligrafuturism ini, melalui akun instagramnya memaerkan atap villa berwarna dasar hitam yang ia Lukis dengan kaligrafi putih dengan sedikit percikan warna kuning.
Love support unite atau cinta mendukung persatuan ia serukan pula. Menurut Lampas, seperti yang ia sampaikan pada VOA Indonesia, karyanya bukan merupakan pernyataan politik, melainkan pernyataan budaya tentang manusia dan bagaimana cara bersatu menciptakan masa depan yang harmonis untuk budaya serta dunia baru yang damai dan penuh kasih.
Aksi seni ini seperti menjadi amplifikasi dari suara-suara para delegasi parlemen yang menggema di ruang sidang IPU ke-144 di Bali International Convention Center (BICC).
Suara penuh harap agar perang segera berhenti dan berganti menjadi dialog yang dapat menemukan titik tengah untuk perdamaian dan kemanusiaan. (*)
Baca juga: LKPJ Bupati Kendal Tahun 2021 Diserahkan, Ketua DPRD: Segera Kami Dalami dan Bahas di Pansus
Baca juga: Muslih Purwoto Warga Duren Sawit Jakarta Diduga Sengaja Tabrak Kereta Api Bangunkarta di Purwokerto
Baca juga: Daftar Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Ramadan di Berbagai Pasar di Blora Jawa Tengah
Baca juga: Apa Dampak Ibukota Pindah ke IKN? M Ryaas Rasyid : Tak kehilangan Banyak kecuali Kemacetan Berkurang