Berita Nasional
Pemerintah Ditantang Buktikan Mafia Minyak Goreng, Tak Usah Diumumkan, Langsung Tangkap
Mardani menilai, kelangkaan minyak goreng yang terjadi hingga kini menunjukkan negara lemah ketika dihadapkan oleh pihak lain. Ia meminta pemerintah u
TRIBUNJATENG.COM, BALI - Dugaan mafia minyak goreng yang disebut-sebut Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi terus menjadi misteri. Perihal mafia minyak goreng itu diungkap langsung oleh Lutfi dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (18/3) lalu.
Namun, hingga kini dugaan keberadaan mafia tersebut masih menjadi tanda tanya. Bahkan, waktu yang dijanjikan untuk mengumumkan mafia minyak goreng itu pada Senin (21/3), batal dilakukan.
Anggota DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera meminta pemerintah membuktikan adanya mafia yang bermain di balik kelangkaan minyak goreng di Tanah Air. Menurutnya, pemerintah harus transparan dan mengungkapkan sosok yang membuat minyak goreng menjadi langka.
"Apapun yang disampaikan di ruang publik harus transparan, akuntabel, dan tuntas, siapa orangnya, siapa kelompoknya, sebut. Itu harus berani, jangan cuma melontarkan, jadi perbincangan, tapi tidak produktif," katanya, ditemui di sela Sidang IPU di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3).
Ketua DPP PKS itu mengingatkan pemerintah untuk tidak mempolitisasi isu kelangkaan minyak goreng ini. Sebab, pemerintah sebagai lembaga eksekutif seharusnya bisa berperan mengeksekusi kebijakan yang dibuatnya.
"Kalau itu namanya politisasi, kalau politisasi bukan domainnya, karena eksekutif, eksekutif itu untuk execute gitu-loh," ujarnya.
Mardani menilai, kelangkaan minyak goreng yang terjadi hingga kini menunjukkan negara lemah ketika dihadapkan oleh pihak lain. Ia meminta pemerintah untuk mengambil kebijakan langkah konkret menyikapi langkanya minyak goreng, terlebih menjelang Ramadan.
"Kasihan sekali masyarakat, padahal kita produsen CPO terbesar di dunia," tukasnya.
Adapun, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad berpendapat, orang-orang yang diduga sebagai mafia yang menyebabkan minyak goreng langka dan mahal tak perlu diumumkan nama-namanya ke publik. Orang-orang seperti itu langsung saja ditangkap oleh polisi.
"Saya pikir tidak perlu digembar-gemborkan. Tangkap saja langsung kalau menurut saya. Rencana mengumumkan mafia itu serahkan saja kepada penegak hukum," katanya, kepada wartawan, Selasa (22/3).
Dasco mengaku setuju dengan anggapan bahwa langka dan mahalnya minyak goreng berkaitan dengan praktik-praktik mafia. Karena itu, ia mendesak agar ada tindakan hukum terhadap mafia ketimbang hanya mengumumkan identitasnya.
"Ya kalau kita cek memang ada mafianya. Saya pikir, tidak usah diumumkan, tapi langsung tangkap saja, kenapa sih begitu (diumumkan-Red)?" ucap politikus Gerindra itu.
Mengalihkan alokasi
Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (18/3) lalu, Mendag Lutfi mengungkap adanya pihak yang mengalihkan alokasi minyak subsidi ke minyak industri, dan mengekspor minyak goreng ke luar negeri.
Pohon Hayat Jadi Logo IKN Nusantara Resmi, Jokowi: Sumber Kehidupan Masyarakat Nanti |
![]() |
---|
Kode Pemimpin Bernyali, Jokowi Dinilai Inginkan Erick Thohir Cawapres |
![]() |
---|
Setelah Perhotelan, Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Kini Sentuh Aparatur Sipil Negara |
![]() |
---|
Erick Thohir Kader NU Pilihan Masyarakat di Bursa Cawapres Populi Center |
![]() |
---|
Ucapkan Ultah ke Erick Thohir, Ketua PBNU: Harapan Masa Depan |
![]() |
---|