Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Perbedaan Hisab dan Rukyat, Metode untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan di Indonesia

Hilal (Rukyat) dan hisab adalah dua metode yang digunakan untuk menetukan awal Ramadhan di Indonesia.Metode hilal dan hisab adalah metode yang menjadi

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/MUHAMMAD SHOLEKAN
Perbedaan Hisab dan Rukyat, Metode untuk Menentukan Awal Puasa Ramadhan di Indonesia 

TRIBUNJATENG.COM - Hilal (Rukyat) dan hisab adalah dua metode yang digunakan untuk menetukan awal Ramadhan di Indonesia.

Metode hilal dan hisab adalah metode yang menjadi rujukan bagi masing-masing yang meyakininya.

Bulan Ramadhan memang menjadi bulan yang ditunggu oleh seluruh umat Islam, tak terkecuali di Indonesia.

Masyarakat biasanya menunggu pengumuman resmi awal Ramadhan dari sidang isbat yang digelar oleh pemerintah.

Pada sidang isbat tersebut,  pemerintah akan mengeluarkan jadwal resmi yang bisa menjadi acuan warga.

Ada dua metode penentuan awal Ramadhan, yaitu metode rukyat (melihat hilal) dan hisab.

Dua metode tersebut dipakai masing-masing digunakan ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Nahdlatul Ulama menggunakan metode rukyat dan Muhammadiyah hisab.

Pemerintah yang diprakarsai oleh Kementrian Agama menggabungkan keduanya.

Pertama menggunakan hisab, lalu melihat hilal, sebagai penentunya diputuskan dengan sidang isbat.

Apakah Anda tahu pengertian hisab dan rukyat?

Hisab

Hisab adalah perhitungan secara astronomi.

Dalam ilmu falak, hisab sering digunakan untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.

Posisi matahari dalam Islam menjadi penentu perhitungan waktu sholat.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved