SMPN 1 Kudus Punya Aplikasi Absensi Digital Baru
SMPN 1 Kudus meluncurkan aplikasi kartu absensi siswa yang juga dapat terintegrasi dengan perpustakaan.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Kudus semakin meningkat di tengah arus digitalisasi.
Terbukti terobosan SMPN 1 Kudus meluncurkan aplikasi kartu absensi siswa yang juga dapat terintegrasi dengan perpustakaan.
Bupati Kudus HM Hartopo, menyebutkan presensi menggunakan scan barcode itu harapannya bisa menjadi inovasi baru.
"Ini pertama kalinya kartu perpustakaan bisa dipakai untuk absen siswa. Terintegrasi menjadi satu ," ujar dia.
Dia berharap, inovasi itu juga bisa ditiru sekolah lain sebagai penerapan teknologi di lingkungan sekolah.
Meskipun aplikasi itu juga perlu pengembangan agar memiliki fitur yang lebih lengkap.
"Sangat luar biasa inovasi iniakan memberikan dampak yang besar," ujarnya.
Dengan segudang prestasi yang telah dikantongi, tak heran SMPN 1 Kudus terbukti memiliki kredibilitas tinggi sebagai sekolah unggulan di Kabupaten Kudus.
"Sangat apresiasi sekali, tagline hebat dan berkarakter jangan hanya slogan semata, harus selalu diwujudkan sehingga inovasi ini dapat jadi pilot project atau percontohan di sekolah lainnya," ungkapnya.
Bupati Kudus pun dibuat terpukau dengan penampilan dari dua orang siswa SMPN 1 Kudus ketika menyampaikan orasi ilmiah dengan tema profil pelajar Pancasila saat closing ceremony HUT ke-72 SMPN 1 Kudus.
"Yang saya kagumkan, anak sekecil ini mampu membawakan orasi ilmiah dengan begitu matang, kecilnya saja seperti ini apalagi kelak sudah besar. Pasti sangat membanggakan," tutupnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kudus, Ahadi Setiawan menjelaskan, aplikasi itu sudah dilaksanakan uji coba selama dua bulan yang lalu.
Sejak diberlakukan, guru tak lagi mengabsen siswa secara manual karena sudah masuk ke dalam sistem.
"Siswa yang masuk ada berapa setiap harinya terekam jumlahnya. Yang tidak absen, akan dihubungi wali kelas alasannya tidak masuk," ujarnya.
Siswa yang sudah absen juga dipastikan berada di dalam kelas. Pasalnya petugas OSIS ikut terlibat mengawasi siswa tersebut.
Setiap siswa juga diwajibkan untuk melakukan absen dua kali pada saat masuk dan pulang sekolah.
"Pengawasnya sudah ada dari petugas OSIS yang ikut membantu," ujar dia. (raf)