Atlet Paralayang Jatuh
BREAKING NEWS: Atlet Paralayang Yazid Khairil Meninggal Terjatuh di Banyubiru Kabupaten Semarang
Atlet paralayang kecelakaan terjatuh di Desa Gedong Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Daniel Ari Purnomo
Ucapan Duka
"Kamu orang baik" demikian kalimat yang dikirim dari seorang anggota SAR Bumi Serasi, Kabupaten Semarang pada Jumat (1/4/2022) pukul 16.57.
Tulisan tersebut ditujukan kepada rekannya yang tewas dalam kecelakaan paralayang di Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang pada Jumat (1/4/2022) siang.
Yazid Khairil Aziz, tewas terjatuh saat dirinya sedang melakukan latihan paralayang, persiapan mengikuti Lomba Liga 1 Paralayang di Wonosobo.
Dia bersama belasan rekan atlet mengawali latihan atau titik star di Gunung Gajah, Kecamatan Banyubiru.
Namun nahas, saat memulai terbang, dia terjun bebas hingga ke sebuah rumah gereja di Desa Gedong.
"Kami dapat informasi pada pukul 12.00. Yazid kecelakaan di Gedong," kata Humas SAR Buser Kabupaten Semarang, Oka Grana Nofandra kepada Tribunjateng.com, Jumat (1/4/2022).
Informasi di grup internal tersebut, lanjutnya, awalnya dikira rekannya mengalami kecelakaan jatuh terpeleset saat naik motor menuju ke Desa Gedong.
Sebab menurutnya, lokasi tersebut rawan kecelakaan, karena kontur jalan yang naik turun ekstrem.
"Saat saya telepon ke rekan lain, mereka menangis dan meminta kami berkumpul ke RSUD Ambarawa. Ternyata Yazid meninggal terjun bebas saat terbang," jelasnya.
Dia bercerita, kesedihan tak terbendung saat mengetahui dan melihat jenazah Yazid. Mereka tak menyangka, rekannya telah pergi selamanya.
Kesedihan mendalam khususnya dirasa oleh Oka. Sebab, sebelum kejadian atau tepatnya sebelum Yazid mengikuti latihan paralayang, dirinya sempat berkomunikasi via telepon.
"Padahal pukul 10.00 saya telepon dia. Menanyakan, Sabtu (2/4/2020) Kolam Renang Muncul, ramai tidak. Sebab saya mau bawa murid murid ke situ," jelas guru olahraga SDN Pasekan 03 Ambarawa itu.
Tak ada hal aneh saat dirinya berkomunikasi via telepon. Responnya pun dianggapnya biasa, sama seperti hari hari sebelumnya.
"Pas HUT Kabupaten Semarang juga ketemu. Biasa saja. Makanya kami kaget dapat kabar duka itu. Dia itu orangnya care, supel, dan loyal," bebernya.