Semarang
Kepala Dinsos Sampai Turun Cari Siswa, Kuota Sekolah Rakyat di Kota Semarang Belum Terpenuhi
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Sosial menyebut masih mencari siswa untuk memenuhi kuota Sekolah Rakyat.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Sosial menyebut masih mencari siswa untuk memenuhi kuota Sekolah Rakyat yang akan segera dibuka di Balai Latihan Kerja (BLK), Kecamatan Pedurungan.
Hingga pertengahan September 2025, jumlah calon siswa yang sudah terdata ada sebanyak 40 orang untuk jenjang SD dan 40 orang untuk jenjang SMA.
Dengan kuota masing-masing 50 siswa, masih dibutuhkan 10 siswa lagi dari tiap jenjang.
Padahal, Pemkot menargetkan seluruh kuota terpenuhi sebelum tanggal 20 September. Sedangkan penandatanganan SK Wali Kota dijadwalkan pada 22 September.
Baca juga: Chord Kunci Gitar Finding A Catholic Man To Love The Love Of My Life Reality Club
Baca juga: Chord Kunci Gitar Camera Ed Sheeran
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekendar menjelaskan, masih belum terpenuhinya kuota siswa tersebut karena adanya sejumlah kendala di lapangan.
Menurutnya, ia telah turun langsung dalam proses pencarian siswa.
"Ini sedang kita upayakan, termasuk saya juga kemarin ikut turun ke bawah. Karena kan permasalahannya gini: anaknya mau, orang tuanya tidak boleh karena kan masih kecil usia 7 tahun.
Kemudian orang tuanya boleh, anaknya yang tidak mau. Ini kendala yang kita hadapi seperti itu.
Kebanyakan adalah untuk anak-anak SD. Kalau SMA tidak ada permasalahan yang berarti, permasalahan bisa kita selesaikan," terang Heroe kepada Tribun Jateng, Selasa (16/9/2025).
Ia mengungkapkan, pencarian siswa dilakukan dengan melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di tiap kelurahan.
Sasaran utamanya adalah anak-anak dari keluarga kategori Desil 1 dan 2, atau kelompok ekonomi terbawah.
Menurutnya, kebanyakan anak-anak yang ditarget masuk Sekolah Rakyat berasal dari rumah yang tidak layak huni.
"Misalnya kalau berpisah dengan anaknya kan kan harus apa? Boarding School. Itu kan juga berat juga ya, tapi karena mungkin kebutuhan ya kemudian anak-anak di rumah juga tidak nyaman karena kebanyakan rumah yang tidak layak.
Jadi nanti prioritasnya kalau memang bisa masuk sekolah, rumahnya ini yang jadi pemikiran kita bersama," katanya.
Sekolah Rakyat ini dirancang sebagai sekolah berasrama dan gratis. Heroe menyebut, seluruh kebutuhan siswa seperti seragam, sepatu, bahkan laptop, disediakan oleh Kementerian Sosial.
Aksi Srikandi di Wayang Orang On The Street Kota Lama Semarang Buat Penonton Takjub |
![]() |
---|
Tak Hanya Angkat Wisata Budaya, Festival Barongsai Gerakkan Ekonomi Lokal Semarang |
![]() |
---|
Kota Semarang Disebut jadi Incaran Investor, Wali Kota: Kita Harus Siap |
![]() |
---|
Menyelami Jejak Visual sebagai Penanda Zaman dalam Semarang Punya Cerita |
![]() |
---|
Anton Ajari Anaknya Cintai Produk UMKM Jateng di Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.