Berita Slawi
RSUD dr Soeselo Slawi Menuju Rumah Sakit Pendidikan, Guntur: Tahap Visitasi Penetapan Dari Kemenkes
Dalam rangka penetapan RSUD dr Soeselo Slawi Kabupaten Tegal sebagai rumah sakit pendidikan, tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Dalam rangka penetapan RSUD dr Soeselo Slawi Kabupaten Tegal sebagai rumah sakit pendidikan, tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan kunjungan lapangan atau visitasi, Kamis (7/4/2022).
Pada kegiatan tersebut, juga dihadiri oleh Bupati Tegal, Umi Azizah, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, dan jajaran lainnya.
Adapun selama visitasi tersebut, tim dari Kemenkes yang berjumlah lima orang ini melakukan pengecekan menyeluruh seperti dokumentasi pengelolaan siswa didik, termasuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan apakah yang disampaikan sesuai atau tidak.
Contohnya, tim mengecek langsung ke ruang skill laboratorium ada fasilitas apa saja, apakah sesuai dengan dokumentasi yang disampaikan atau tidak.
Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, menjelaskan bahwa kegiatan visitasi tersebut merupakan tindak lanjut dari surat edaran Kemenkes nomor HK.02.01/Menkes/133/2022 tentang penyelenggaraan perizinan berusaha bidang pelayanan kesehatan dan akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan, utamanya dalam hal penetapan rumah sakit pendidikan.
Namun inti dari kegiatan visitasi adalah supaya rumah sakit lebih berkualitas dalam pengelolaan calon dokter, dokter spesialis, dan lain-lain. Sehingga kedepannya mutu juga akan semakin bagus.
"Terkait sarana penunjang seperti ruang untuk diskusi sudah kami sediakan bahkan hampir di tiap bangsal rumah sakit. Selain itu ruang jaga, ruang untuk melatih kemampuan (skill) atau laboratorium skill, dan lain-lain, semuanya sudah kami persiapkan," ungkap Guntur, pada Tribunjateng.com, Kamis (7/4/2022).
Dikatakan, penetapan RSUD dr Soeselo Slawi sebagai rumah sakit pendidikan setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua minggu penilaian.
Nantinya hasil penilaian dari tim Kemenkes diakumulasi, dan dari hasil akumulasi tersebut muncul nilai akhir yang menjadi penentu apakah bisa ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan atau tidak.
Jika kemungkinan terburuk ternyata nilai belum memenuhi, maka mau tidak mau harus mengulang penilaian dari awal.
"Poin penilaian dinyatakan lulus jika mendapat nilai 80, kalau ternyata nilai yang didapat kurang dari 80 ya bearti tidak lulus dan harus mengulang lagi tahun depan atau bergantung mau mengajukannya kapan," jelasnya.
Terpisah, Bupati Tegal, Umi Azizah, mengatakan bahwa kegiatan visiasti ini merupakan tahapan RSUD dr Soeselo Slawi menuju rumah sakit pendidikan.
Setelah visitasi selesai, selanjutnya tim dari Kemenkes akan memberikan rekomendasi dan kemudian harus ditindaklanjuti oleh Pemkab Tegal maupun RSUD dr Soeselo Slawi.
"Pastinya kegiatan kali ini merupakan bentuk komitmen kami menjadikan rumah sakit Soeselo mampu memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat," ujar Umi.
Umi menyebut, maksud dari rumah sakit pendidikan, nantinya mahasiswa bisa melakukan proses pembelajaran atau praktik di RSUD dr Soeselo Slawi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menambahkan salah satu persyaratan untuk menjadi rumah sakit pendidikan harus melewati tahap visitasi atau penilaian.
Tujuannya, untuk memastikan bahwa RSUD dr Soeselo Slawi benar-benar layak untuk menjadi rumah sakit pendidikan.
"Sebetulnya sampai saat ini di RSUD dr Soeselo Slawi sudah ada beberapa Universitas, seperti Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Bhamada Slawi, ada yang koas, dan masih banyak lagi institusi pendidikan yang istilahnya belajar disini," papar Ruszaeni. (dta)
Baca juga: Diduga Edarkan Sabu, Seorang Pria Asal Randublatung Diamankan Satresnarkoba Polres Blora
Baca juga: KNPI Gelar Konggres ke XVI, Momentum untuk Kembali Bersatu
Baca juga: Nikmatnya Takjil Ketan Aneka Topping di Pos Ketan Pati
Baca juga: Jangan Macam-macam, 5 Weton Ini Disukai dan Dilindungi Mahkhluk Halus