Takjil Ramadan
Seruput Kopi Arab Khas Masjid Layur Semarang Bikin Dahaga Hilang Perut Hangat
Bagi warga Semarang yang ingin mencoba takjil anti mainstream, tak salah jika mencoba kopi arab khas Masjid Layur.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Menurutnya, kopi layur tak hanya disajikan saat ramadhan.
Kopi khas tersebut akan tersaji dalam kegiatan masjid seperti acara pengajian, ngaji malam jumat maupun kegiatan lainnya.
"Namun saat buka puasa bersama ramadhan ini akan terasa lebih spesial," ucapnya.
Warga Layur, Karno (60) menjelaskan, kopi arab dibuat oleh takmir masjid layur dengan menggunakan tujuh macam rempah yaitu jahe, kapulaga, cengkih, serai, pandan, jeruk wangi, dan kayu manis
Aneka rempah itu dimasak dengan air sampai mendidih.
"Tak lupa ditambahkan bubuk kopi dan gula secukupnya," katanya.
Soal rasa, kopi arab masjid layur memang khas berupa paduan rempah dan kopi pahit yang tak berampas.
"Kopi juga jadi teman ketika tadarus di Masjid Layur agar kuat melek sampai larut malam," imbuhnya.
Selain dapat menikmati kopi arab khas Masjid Layur, setiap mengunjungi masjid tersebut akan disuguhkan bangunan masjid yang telah masuk sebagai bangunan Cagar Budaya.
Dikutip dari Sistem Register Nasional Cagar Budaya, Masjid layur atau yang biasa disebut dengan Masjid Menara, merupakan bangunan masjid tua di Kota Semarang yang didirikan sekitar tahun 1802.
Masjid ini dibangun oleh para pedagang Arab yang membawa barang dagangannya menggunakan kapal.
Kini Masjid menara atau masjid layur merupakan tetenger kawasan dan merupakan salah satu masjid tua di Semarang. (iwn)
Baca juga: Seminggu Paska Liga 1, Kiper PSIS kembali Jaga Kondisi
Baca juga: Nglarisi UMKM, Hendi dan ASN Pemkot Semarang Pakai Baju Adat Semarangan Tiap Kamis Awal Bulan
Baca juga: Dituduh Melakukan Pemerasan, Kejari Kudus Siapkan Langkah Hukum
Baca juga: Bea Cukai Kudus Sita Rokok Ilegal Tanpa Pita Cukai
