Takjil Ramadan
Kue Coro dan Ketan Biru Takjil Lezat Khas Semarang yang Banyak Diburu Milenial
Ngabuburit di Kota Semarang kurang lengkap tanpa berburu kue coro dan ketan biru.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Ngabuburit di Kota Semarang kurang lengkap tanpa berburu kue coro dan ketan biru.
Dua makanan itu selama ini dikenal sebagai takjil khas Kota Semarang.
Pemburu takjil, Bibin (23) mengatakan, sudah mengenal kue coro dan ketan biru sejak berada di Semarang lima tahun lalu.
Perantau asal Rembang itu mengaku,sejak itu mulai menyukai takjil khas Semarang.
"Enak saja, cocok sama lidah, jadi setiap ramadhan pasti nyari," ucap lulusan Kampus Islam di Semarang itu kepada Tribunjateng.com, Rabu (6/4/2022).
Dua makanan khas ramadhan itu mudah ditemukan di pusat jajanan Aloon-aloon Semarang.

Pembeli lainnya, Gofur Hidayat menuturkan, dirinya selalu membeli kue coro dan ketan biru setiap ramadhan.
Menurut, kedua makanan tersebut memiliki rasa yang khas.
"Misal buka puasa itu tanpa kue coro dan kue ketan seperti kurang lengkap," bebernya.
Sementara itu, penjual takjil, Siti Khasanah menjelaskan, proses pembuatan kue coro tak perlu waktu lama sekira dua jam.
Sejumlah bahan yang harus dipersiapkan seperti tepung gandum, tepung beras, telur, dan ragi.
Agar semakin lezat,cara makan kue coro yaitu dengan membubuhkan kuah santan kelapa yang sudah dimasak.
Dengan itu, akan menghasilkan perpaduan rasa manis dan gurih.
"Bahan-bahan itu dicampur lalu ditambah gula, terus diaduk sampai jadi adonan. Dua jam sudah jadi tinggal dibiarkan mengembang," terangnya.
Sedangkan ketan biru yang terbuat dari ketan biasa.