Ramadan 2022
TADARUS Muh Fajar Shodiq UIN SOLO : Dakwah Ramadan Digital Era Disrupsi
PENGUATAN nilai-nilai spiritual di era disrupsi teknologi digital merupakan hal yang krusial saat ini, terutama menyasar generasi Z
Oleh DR Muh Fajar Shodiq, MAg
WD II Fakultas Adab dan Bahasa
UIN SOLO
PENGUATAN nilai-nilai spiritual di era disrupsi teknologi digital merupakan hal yang krusial saat ini, terutama menyasar generasi Z, generasi masa kini yang memanfaatkan teknologi internet secara masif dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Transmisi pesan-pesan dakwah, yang masa dahulu masih lekat dengan menggunakan metode konvensional, seperti face to face, halaqoh dalam satu majelis, siaran radio atau televisi bisa mengumpulkan masa pendengar, saat ini mulai banyak ditinggalkan.
Era disrupsi teknologi digital ini juga merambah pada area dakwah. Jika konsepsi dakwah dalam berbagai media tidak mau tergerus oleh perkembangan dan laju teknologi masa kini, maka beberapa persiapan harus dilakukan.
Beberapa pihak yang mulai pesimis dengan serbuan penggunaan internet pada setiap lini, hingga kaum masa kini mulai banyak meninggalkan dunia spiritual berbasis dakwah secara konvensional.
Namun sebenarnya momentum seperti ini adalah momentum istimewa harus cerdas disikapi oleh beberapa pihak.
Para Da’i, ustadz, stake holder maupun media massa ataupun siapa saja yang memiliki kompetensi menularkan pesan baik yang berisi pesan-pesan keagamaan bisa mulai bahu membahu mendidik masyarakat terutama generasi Z, untuk memulai dengan dakwah digital dengan berbagai media yang melingkupinya.
Berbagai strategi untuk diseminasi pesan-pesan moral, apalagi pada bulan ramadhan ini merupakan momentum terbaik dalam sampaikan pesan-pesan positif yang harus dengan cekatan dilakukan.
Meminimaliasasi kabar viral yang beredar dan mudah sekali menjadi konsumsi umum yang kadang ditiru dengan menafikan pesan-pesan moral adalah hal serius harus dicegah.
Perlu strategi terbaik dalam komunikasi dakwah untuk membimbing umat setelah inovasi besar dan mengubah semua system ketatanan baru yang berbasis digital.
Strategi Dakwah Digital
Ruang virtual merupakan prospek dakwah yang luas tanpa batas. Disrupsi ditandai dengan membludaknya informasi diruang ini. Strategi awal adalah menyiapkan SDM juga infrstuktur dakwah digital, karena pada dasarnya tidak semua Da’i atau pendakwah melek teknologi informasi.
Perlu beberapa pihak bekerjasama memberikan ruang dakwah digital ini pada semua pendakwah, apalagi ilmu agamanya bukan yang ‘jadi-jadian’.
Generasi muda yang memiliki kecakapan digital, penguasaan media sosial perlu digandeng dalam menyosialisasikan juga mewujudkan dakwah pada area digital. Upayakan penguasaan big data, autonomous robots, cybersecurity, cloud, dan augmented reality.
Strategi berikutnya menyasar ‘siapa yang menyampaikan’. Hal ini dikarenakan ulama saat ini bukan merupakan satu-satunya sumber otoritas masyarakat mendapatkan pengetahuan agama.