Berita Kendal
Farid Ingin Bisa Berjalan Normal Seperti Teman-temannya, Bocah Brangsong Kendal Ini Perlu Bantuan
Jika ingin berkegiatan di luar rumah, seperti sekolah, Farid mengandalkan bantuan ibu sepenuhnya untuk mengantar dan menjemputnya.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Muhammad Farid Atallah (7) disabilitas asal Desa Brangsong, RT 23 RW 08 Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal membutuhkan uluran tangan untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.
Bukan tanpa alasan, putra tunggal dari pasangan Wahyudi (40) dan Listiyani (39) ini kesulitan untuk berdiri dan berjalan.
Baca juga: Kejari Kendal Borgol Mantan Kades Wonosari Kasus Sewa Lahan Bengkok
Baca juga: Tanggul Laut 1 Km di Kendal Mulai Dikerjakan, Ditarget Selesai Agustus 2022
Baca juga: 40 UMKM Ramaikan Pasar Ramadan di Sidomukti Kendal
Baca juga: Kembang Kol Tembus Rp 23.000/Kg, Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Kendal Merangkak Naik
Kedua kakinya tidak mampu menopang berat badan secara sempurna.
Sehari-harinya, Farid berjalan dengan cara merangkak di lantai sekitar rumahnya.
Jika ingin berkegiatan di luar rumah, seperti sekolah, Farid mengandalkan bantuan ibu sepenuhnya untuk mengantar dan menjemputnya.
Keterbatasan itu tidak menyusutkan semangat Farid untuk tetap belajar tekun.
Saat ini, dia duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Brangsong.
Dia dikenal sebagai anak yang cerdas, meski dengan segala keterbatasan yang dimiliki.
Keterbatasan ekonomi orangtuanya menjadi alasan Farid hingga saat ini belum mendapatkan pengobatan medis yang maksimal.
Ayahnya hanya bekerja serabutan dengan penghasilan pas-pasan untuk kebutuhan makan keluarga.
Sementara ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga, waktunya dihabiskan untuk mengurusi pekerjaan rumah, merawat dan menjaga Farid.
Segala usaha sudah dicoba ayah ibunya dengan membawa Farid ke beberapa pengobatan alternatif.
Namun, hasilnya tetap nihil.
Wahyudi sempat membawa anaknya berobat ke rumah sakit, namun tak bisa mengakses layanan kesehatan.
Pengobatan Farid di fasilitas kesehatan terhalang tunggakan layanan jaminan kesehatan yang mencapai jutaan Rupiah.