Berita Blora
Istri Ganjar Pranowo Kepincut Kreasi Batik Blora yang Tampil di Muffest 2022 Yogyakarta
Ketua Dekranasda Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, kepincut dengan kreasi batik Blora.
Penulis: ahmad mustakim | Editor: sujarwo
TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Ketua Dekranasda Jawa Tengah,

Ganjar Pranowo, kepincut dengan kreasi batik Blora di MUFFEST "Muslim Fashion Festival" 2022 yang diselenggarakan di Atrium Hartono Mall Yogyakarta, Sabtu sore (9/4/2022) kemarin.
Atikoh bahkan nampak mengenakan busana batik bermotif Alas Jati Lestari dengan warna dasar hijau kompak dengan Ketua Dekranasda Blora dan Wakil Bupati Blora.
Atikoh merasa bangga, dengan inovasi-inovasi dari Dekranasda Blora dalam mendorong karya para perajin dan pelaku UKM Blora untuk lebih dikenal luas.
"Saya selaku Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah tentu sangat bangga dengan tampilnya dekranasda kabupaten Blora di event ini," ucap Atikoh usai menyaksikan fashion show tersebut.
Pihaknya menyebut, potensi kreasi batik dari Kabupaten Blora sangatlah luar biasa.
Bahkan batik tersebut bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk busana yang menarik.
Karena luar biasa sekali potensinya, tadi kita lihat sendiri sangat beragam baik dari busana-busana muslim yang casual, yang resmi, sampai gaun bentuk-bentuk seperti baju pesta," jelasnya.
"Pemilihan warna motif batiknya perpaduan ada batik dengan lurik, dibuat jaket, tentu ini luar biasa sekali," tambahnya.
Saat ini masyarakat mungkin cenderung lebih memilih busana-busana yang nyaman dipakai tetapi tetap fashionable dan bisa mendukung aktivitas yang ada.
Dikatakannya, Dekranasda yang ada di Kabupaten Blora maupun yang di Provinsi sangat mensupport ini.
Ia berharap dengan mulai membaiknya situasi saat ini, harapannya ini juga peluang pasar untuk fashion muslim terbuka.
Sehingga para perajin Batik dan pelaku UKM dapat terus berkembang.
Bahkan ia berharap Jawa Tengah bisa menjadi pusat fashion muslim khususnya bahkan fashion secara umumnya.
Pasalnya di Jawa Tengah memiliki banyak potensi mulai dari batik, tenun, bordir termasuk dari segi sumber daya manusia. Kemudian, dukungan dari Pemerintah dan Dekranasda sangat diperlukan.
"Tinggal bagaimana kita dari sisi Dekranasda maupun pemerintah bisa mendorong agar banyak event-event seperti ini. Karena kalau pengrajin terus fashion designer kurang mendapat tempat, tentu mereka juga kesulitan untuk mempublish produk-produk dia," ungkapnya.
Ia mengapresiasi Dekranasda Blora yang telah berpartisipasi dalam kegiatan MUFFEST kali ini untuk mengenalkan kreasi busana batik dari Blora.
"Dengan seperti ini tidak hanya masyarakat Blora yang tahu, tapi masyarakat Jogja, masyarakat Indonesia akan semakin paham," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Blora Ainia Shalichah Arief Rohman, mengungkapkan rasa syukurnya karena kreasi busana batik Blora berhasil ditampilkan dalam ajang tersebut.
"Ini menjadi satu langkah maju, prestasi untuk teman-teman Dekranasda sudah bisa memberikan, mempersembahkan kreasi terbaik terkini, ready to wear, pastinya sudah tidak bahan lagi yang kita upayakan, tapi bahan berikut busana yang siap pakai," jelas Ainia.
Diungkapkannya, Ketua Dekranasda Jawa Tengah sangat antusias dan kagum dengan hasil karya perajin dari Blora tersebut.
"Bu Ganjar tampak kagum, dimana beliau melihat Blora daerah yang jauh tapi potensinya luar biasa", kata Ainia.
Bahkan, saat menyaksikan peragaan busana berlangsung Atikoh pun sering menanyakan perihal busana Batik Blora.
"Disampaikannya, ini luar biasa, ini bagus, ini bisa naik ketingkat nasional, dan beliau luar biasa, nampak terkesima," imbuhnya.
Setelah penampilan di MUFFEST ini ke depannya berbagai ajang pameran baik luar daerah maupun dalam daerah akan terus digiatkan. Termasuk di Kabupaten Blora. (*)