Kematian Mama Muda Pekalongan Dibilang Tak Wajar, Gantung Diri Tapi Ada Luka Lebam di Muka
Seorang perempuan bernama Nurmawati (35) tewas secara tidak wajar, Selasa 12 April 2022 malam.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Seorang perempuan bernama Nurmawati (35) tewas secara tidak wajar, Selasa 12 April 2022 malam.
Nurmwati adalah warga Kradenan Gg 9, Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Korban ditemukan pertama kali oleh suaminya bernama M Soleh (35).
Dia mendapati istrinya menggantung di dalam rumahnya.
M Soleh menurunkan korban dan langsung meminta dua karyawannya untuk menghubungi keluarga besar korban di Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Suciati (46), Kakak ipar korban mengatakan, bahwa ada kejanggalan kematian adik iparnya.
"Saya pertama kali mendengar korban meninggal dunia, dari pegawainya suami korban itu Selasa malam. Lalu saya tanya ke orang yang ngasih kabar itu kenapa meninggal dunianya? Kan tadi masih sempat telpon-telponan dengan keluarga," kata Suciati Rabu (13/4/2022).
Penyebab kematian adik iparnya ini kronologinya kurang diketahui.
Karena, mendapatkan informasi tersebut ia bersama keluarga yang lain langsung pergi ke kediaman korban.
"Setelah sampai di rumah, saya melihat Nurmawati sudah terbujur kaku dan ditutupi selendang. Saat saya melihat jenazah Nurmawati. Kok ada yang aneh, ada bekas seperti luka di leher. Terus saya tanya ke keluarga laki-laki, nurmawati meninggal dunia karena apa? Tapi mereka tidak menjawab semua."
"Lukanya itu ada di leher memar dan di bawah mata itu luka, terus kepalanya juga," imbuhnya.
Suciati mengungkapkan, Nurmawati tinggal bersama anak dan suaminya.
Meninggalnya, adiknya ini dikarenakan mungkin karena cek-cok sehingga ada luka yang dialami Nurmawati.
"Yang saya tahu bahwa hubungan antara korban dan suaminya memang kurang harmonis dan kerap ribut terkait urusan rumah tangga. Karena, hal itu saya melaporkan kematian korban ke polisi," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Ahmad Masdar Tohari mengatakan, terkait kasus tersebut pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Pihaknya menilai, bahwa meninggalnya korban tidak wajar, bukan karena bunuh diri.
"Tadi malam kita menerima laporan ada warga yang meninggal dunia, tapi tidak wajar. Setelah kita cek, memang tidak wajar."
"Menurut pengakuan suami, kematian korban akibat gantung diri. Namun setelah kita lihat ciri-ciri orang gantung diri tidak sepert itu," kata Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota AKP Ahmad Masdar Tohari.
AKP Tohari menyebutkan, dari hasil olah TKP sementara bahwa korban meninggal dunia karena tidak wajar.
"Pemeriksaan sementara, kita simpulkan bahwa korban meninggal dunia karena kejerat, bukan karena gantung diri. Kita masih periksa saksi-saksi dan untuk suami korban masih kita amankan serta dilakukan pemeriksaan," imbuhnya.
Siang tadi, Rabu (13/4/2022), tim laboratorium forensik (Labfor) Polda Jateng melakukan otopsi di RSUD Bendan untuk memastikan penyebab kematian korban.
Paur Dokter Forensik Labfor Polda Jateng Iptu dr Endrik Baskara mengatakan, ia mendapatkan perintah untuk melakukan otopsi seorang wanita yang diduga meninggal dunia tidak wajar.
"Setelah kami periksa dan hasilnya sudah kami serahkan ke penyidik. Nantinya, hasil itu akan didalami lagi oleh penyidik apakah itu masuk tindak pidana atau bukan," katanya.
Pihaknya mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan memang ada luka-lukanya.
"Luka-lukanya memang ada, namun itu rahasia medis. Biar nanti dari penyidik polres untuk yang menyampaikannya," ungkapnya. (Dro)