Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UKSW Salatiga Bikin Festival Film Kampus, Rangkaian HUT Tribun Jateng

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bekerja sama dengan Tribun Jateng dalam festival Film Kampus

istimewa
Poster film karya mahasiswa Fiskom UKSW Salatiga, Rabu (13/4/2022). 

Salah satu film yang menarik karena bercerita tentang masa depan dari banyak anak muda yang berjudul Mimpi Dari Timur.

“Film ini diangkat dari isu keluarga timur. Jadi kalau di timur banyak keluarga inginnya keturunan dari atas sampai bawah menjadi PNS semua. Tetapi tokoh ini walaupun ingin jadi PNS ia juga ingin jadi penyanyi juga,” paparnya.

Film terakhir ini menampilkan budaya anak dengan ayah dalam berbicara dengan bahasa jawa krama dengan judul Sekar Kinanthi.

“Dalam film ini mengangkat isu dimana anak jaman sekarang banyak yang tidak paham budaya jawa mereka khususnya tentang bahasa,” kata Tiwi.

Mahasiswa yang membuat film ini sudah tiga tahun tidak bertatap muka secara langsung dengan teman mereka karena pandemi covid-19, banyak mata kuliah online.

Kepala Departemen Prodi Ilmu Komunikasi UKSW, Ester Krisnawati, S.Sos, M.I.Kom, mengaku kaget karena para mahasiswa yang tidak pernah bertatap muka langsung dengan temannya, bisa membuat film dengan bagus.

“Jadi mereka hanya satu semester bisa kuliah luring, dan seterusnya sampai ke mata kuliah ini mereka belajar secara daring atau online,” kata Ester kepada Tribunjateng.com.

“Saat mereka masuk ke mata kuliah ini. Para mahasiswa harus luring dan mereka sekalinya ketemu satu sama lain terus harus menggarap projek yang besar ibaratnya,” tambahnya.

Banyak momen-momen menarik dalam pembuatan sebuah film ini.

“Ada yang take film pertama, sutradaranya ada yang positif covid dan kecelakaan juga,” paparnya.

“Lalu ada juga salah satu tangan kru saat cleaning lokasi terkena arit sampai dijahit tangannya. Walaupun ada yang seperti itu, tapi mereka tetap jalan tetap profesional dalam membuat filmnya,” tambahnya.

Ada juga kejadian mistis atau faktor human error saat membuat film tersebut.

“Mereka syuting diagendakan hanya empat hari, lalu saat syuting hari terakhir ada adegan perdukunan. Setelah adegan itu, entah kenapa semua data syuting tiga hari kemarin hilang semua. Mereka lalu re-take ulang,” ucapnya.

Sebagai Kepala Departemen Prodi Ilmu Komunikasi UKSW, Ester berharap jangan berpuas hati sampai disini tetapi hal ini menjadi sebuah batu lompatan motivasi untuk terus berkarya.

“Dalam memproduksi suatu karya, jangan sampai menjadi suatu kebanggaan yang dirasa cukup dengan hasilnya. Tapi hal tersebut menjadi sebuah pendorong bagi mereka dapat berkarya lebih lagi karena perjalanan mereka masih panjang,” kata Kepala Departemen Prodi Ilmu Komunikasi UKSW. (han)

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved