Berita Semarang
Tadarus Komunikasi, Pentingnya Sinergi CSR, Pemerintah, dan Akademisi dalam Pembangunan Daerah
FDK UIN Walisongo Semarang kembali menyelenggarakan Tadarus Komunikasi Seri 3.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fakultas Dakwah & Komunikasi (FDK) Univeristas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kembali menyelenggarakan Tadarus Komunikasi Seri 3 bertajuk Peran Corporate Sosial Responsibility dalam Pembangunan Daerah pada Rabu (13/4/2022).
Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai pemateri ialah Arief Rohman selaku Bupati Blora, Prof Dr Imam Taufiq, MAg, selaku Rektor UIN Walisongo, Alifa Nur Fitri selaku Dosen Hubungan Masyarakat UIN Walisongo, dan Moh. Faishal Alfarokhi sebagai Public Relation (PR) PT Petrokimia Gresik.
Adapun peserta yakni dosen dan mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) FDK UIN Walisongo di Gedung Rektorat Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Dalam acara tersebut, Arief menjelaskan tentang kondisi geografi dan sosial yang ada di Kabupaten Blora dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Blora, seperti kemiskinan, infrastruktur dan stunting.
“Separuh dari wilayah Blora adalah hutan, meski terdapat sumber daya alam yang memadai namun isu strategis yang dihadapi dalam hal kemiskinan, infrastruktur, dan stunting,” ujarnya.
Arief menambahkan, mahasiswa yang berkuliah di UIN Walisongo diharapkan mampu membantu permasalahan kemiskinan yang dihadapi daerah asalnya.
Peran serta mahasiswa sebagai agen perubahan dan dapat menularkan ilmu serta memberikan gagasan untuk solusi permasalahan masyarakat.
Hadirnya Bupati Blora dalam acara ini menjadi salah satu awal bentuk kerja sama antara Kabupaten Blora dengan UIN Walisongo Semarang.
Hal itu ditunjukkan saat Bupati Blora menyampaikan kesiapannya dalam memberikan lahan di Kecamatan Cepu ketika UIN Walisongo ingin menambah jurusan baru.
“Saya siap menyediakan lahan di Daerah Cepu jika UIN Walisongo ingin membuka jurusan baru,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof.Imam menanggapi baik kerjasama tersebut.
Prof Imam menyatakan Blora memiliki potensi yang besar dan mampu untuk terus berkembang dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Ia pun meminta pada Pemerintah Blora untuk melakukan kolaborasi dengan Corporate Social Responsible (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP)
"Blora memiliki potensi besar, salah satunya TJSP. TJSP ini harus ada kombinasi pemerintah daerah dan perusahaan. Perusahaan memiliki Sumber Daya Manusia yang mumpuni untuk berkolaborasi pengembangan TJSP dan pengembangan masyarakat," terang Prof Imam.
Sementara itu, Alifa Nur Fitri selaku Dosen Hubungan Masyarakat UIN Walisongo menyampaikan konsep menciptakan nilai bersama sebagai bentuk baru TJSP.
"Perusahaan perlu menentukan nilai ekonominya, pemerintah menyampaikan nilai sosialnya, dan menggarisbawahi pentingnya sinergi dari perusahaan, perguruan tinggi, dan pemerintah dalam membangun nilai bersama," terangnya.