Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Telkom University Purwokerto

Dosen Telkom University Purwokerto Bicara di Kominfo soal Mitigasi Interferensi 5G & DVB-T2

Kabar membanggakan datang dari Telkom University Purwokerto. Salah satu dosen terbaiknya, Dr. Alfin Hikmaturokhman, S.T., M.T.,

Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
IST
Dr. Alfin Hikmaturokhman, S.T., M.T., dipercaya menjadi pembicara dalam kegiatan bedah buku “Mitigasi Interferensi antara 5G dengan DVB-T2: Pendekatan Teoritis dan Simulasi dengan SEAMCAT” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kabar membanggakan datang dari Telkom University Purwokerto. Salah satu dosen terbaiknya, Dr. Alfin Hikmaturokhman, S.T., M.T., dipercaya menjadi pembicara dalam kegiatan bedah buku “Mitigasi Interferensi antara 5G dengan DVB-T2: Pendekatan Teoritis dan Simulasi dengan SEAMCAT” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Kegiatan ini berlangsung secara on-site di Ruang Rapat BGLB, Menara Dan Raksa, Salamedan Pedeka Selatan, pada Rabu (29/10) mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Alfin membagikan hasil riset dan pengalaman yang dituangkan dalam bukunya kepada para pejabat dan tim teknis Kominfo.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari Kementerian Kominfo, seperti Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standarisasi Frekuensi Digital, serta beberapa Ketua Tim Penataan Frekuensi Radio di berbagai bidang, mulai dari penerbangan, maritim, hingga perangkat digital dalam negeri. Total ada sekitar sepuluh peserta dari berbagai divisi yang turut terlibat aktif dalam diskusi tersebut.

Buku yang menjadi topik utama dalam kegiatan ini ternyata berawal dari hasil penelitian bersama Dr. Alfin dan mahasiswa capstone design, yaitu Deni, Sony, dan Rina. Penelitian tersebut berfokus pada mitigasi interferensi antara teknologi 5G dengan sistem siaran digital DVB-T2 (Digital Video Broadcasting – Second Generation Terrestrial).

“Awalnya ini proyek riset bareng mahasiswa. Setelah selesai, hasilnya kami kembangkan menjadi paper dan akhirnya disusun menjadi buku,” ujar Dr. Alfin.
Setelah melalui tahap revisi dan penyempurnaan, buku tersebut kemudian diterbitkan. Tak disangka, unggahan Dr. Alfin tentang buku itu di media sosial menarik perhatian salah satu rekan dari Kominfo. “Mereka penasaran karena topik ini memang relevan. Ada potensi interferensi antara frekuensi TV digital dan jaringan 5G yang berdekatan, jadi menarik untuk dibahas lebih dalam,” tambahnya.

Kegiatan bedah buku ini berlangsung dengan suasana diskusi yang aktif dan dua arah. Para peserta dari Kominfo banyak menanyakan berbagai hal terkait isi buku, mulai dari konsep teoretis hingga penerapan simulasi teknis menggunakan SIMCAT (Simulation for Communication Antenna Technology).

Dalam bukunya, Dr. Alfin menjelaskan berbagai aspek penting mulai dari pengenalan teknologi 5G dan DVB-T2, mekanisme terjadinya interferensi, hingga strategi mitigasi yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas sinyal dan komunikasi. Buku ini menjadi salah satu referensi baru dalam pengelolaan spektrum frekuensi agar pemanfaatannya lebih efisien dan minim gangguan.
Melalui kesempatan ini, Dr. Alfin menyampaikan harapannya agar kegiatan tersebut dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara Telkom University Purwokerto dan Kementerian Kominfo.

 “Sebagai kampus telekomunikasi, kami ingin dikenal bukan hanya di Purwokerto, tapi juga secara nasional. Harapannya, dari kegiatan seperti ini bisa muncul kerjasama riset dan pengembangan teknologi yang lebih erat dengan kementerian,” ujarnya.

Menurutnya, hubungan antara kampus dan kementerian perlu terus diperkuat agar hasil riset dari dunia akademik bisa langsung diterapkan dalam kebijakan dan inovasi teknologi di lapangan. “Kami ingin mendekatkan dunia kampus dengan para stakeholder, khususnya kementerian yang membidangi telekomunikasi. Dengan begitu, karya dosen dan mahasiswa bisa memberi kontribusi nyata bagi pengelolaan frekuensi di Indonesia,” tutupnya.(***)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved