Berita Ekonomi Bisnis
Tentrem Mall Semarang Jadi Percontohan Program Siap QRIS di Jateng, Ini Penjelasan Bank Indonesia
Peluncuran piloting Tentrem Mall sebagai Siap Qris di Kota Semarang, merupakan wujud nyata dari kolaborasi terhadap kanal pembayaran Qris.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah terus mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (Qris) di berbagai sektor.
Hal itu di antaranya sektor perdagangan, yang kali ini menjadikan Mall Tentrem Semarang sebagai pilot project atau percontohan program Sehat, Inovatif, Aman Pakai (Siap) Qris.
Deputi Kepala KPw BI Jateng, Panji Ahmad mengatakan, peluncuran piloting Tentrem Mall sebagai Siap Qris di Kota Semarang, merupakan wujud nyata dari kolaborasi terhadap kanal pembayaran Qris.
Baca juga: Diler Mobil Semarang Dibobol Maling, Ruangan Acak-acakan, Handphone Hingga Uang Rp 30 Juta Raib
Baca juga: Gandeng Kesbangpol UKM PIB Universitas Semarang Gelar Diskusi Panel
Baca juga: Be A Smart Content Creator Soepra X Gmedia Goes To School SMAN 5 Semarang
Baca juga: PT DLU Siap Layani Arus Mudik, Ada 4 Kapal dari Semarang, Berikut Tips Dapat Tiket Murah
Siap Qris merupakan kolaborasi antara Kemendag, Bank Indonesia, dan penyedia jasa pembayaran dalam memperluas digitalisasi pembayaran.
"Saat ini 88 persen tenant di Tentrem Mall Semarang telah menerima pembayaran digital melalui QRIS."
"Diharapkan jumlah tenant ini akan semakin meningkat setelah dilaksanakannya launching tersebut," kata Panji kepada Tribunjateng.com, Kamis (14/4/2022).
Panji memaparkan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor merupakan sektor tertinggi ketiga penyumbang PDRB Kota Semarang Tahun 2021.
Sektor tersebut menyumbang 13,46 persen PDRB Kota Semarang pada 2021 dan mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Melihat besarnya kontribusi sektor tersebut, Bank Indonesia memandang perlu adanya digitalisasi pada sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor, termasuk pada pusat perbelanjaan modern maupun tradisional.
Menurutnya, sebagai otoritas moneter dan sistem pembayaran, Bank Indonesia berupaya untuk mengeluarkan inovasi-inovasi digital.
"Salah satu inovasi digitalisasi pembayaran yang tepat diterapkan di pusat perbelanjaan modern maupun tradisional untuk pembayaran retail adalah Qris," terangnya.
Merchant pengguna Qris di Jawa Tengah tercatat mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 106 persen (yoy) dari 132.878 merchant pada Maret 2021 menjadi 273.684 merchant pengguna QRIS pada Maret 2022.
Semarang menjadi lokasi strategis bagi perluasan digitalisasi pembayaran mengingat 21 persen merchant Qris di Jawa Tengah berada di Kota dan Kabupaten Semarang.
Sejalan dengan tingginya jumlah merchant, volume transaksi Qris di Jawa Tengah pada Februari 2022 juga mengalami peningkatan signifikan.
Yaitu sebesar 448 persen (yoy), dari semula 834.335 kali transaksi pada Februari 2021 menjadi 4.574.571 kali transaksi pada Februari 2022.