Wawancara Khusus
Kesbangpol Jateng Beberkan Strategi Cegah Radikalisme di Usia Remaja
Kita ajak kerjasama, kita rangkul juga sosialisasi terkait intoleransi, radikalisme hingga terorisme.
ini yang paling rentan terpapar radikalisme. Orang tua terlalu pasrah dengan sekolahan, sibuk dengan kegiatan lain.
Termasuk latar belakang keluarga, ini sangat rentan. Usia remaja saat mencari jati diri, komunitas, ingin tahu tinggi.
Benteng paling apa Pak?
Benteng kita kuat, nilai keagamanan, Pancasila, sudah ada di jiwa kita. Tawaran di luar sana bisa kita filtrasi terlebih dahulu.
Pondasi harus kuat mulai dari keluarga hingga sekolah dan lingkungan.
Nilai patriotisme kaum milenial seperti apa?
Bisa kita ukur dari indeks bela negara, indeks kerukunan dan indeks toleransi. Jawa tengah cenderung bagus.
Kemarin kerjasama dengan Kementerian Pertahanan, mereka mengukur indeks bela negara di 6 kota di Indonesia, salah satunya Kota Semarang.
Semarang paling tinggi dengan nilai 3,68. Padahal rata-rata nasional itu 3,59.
Masih ada ancaman?
Bukan berarti ancaman tidak ada, tapi kita masih kuat dengan ancaman tersebut. Ini kerja semua sektor masyarakat, tomas, togam, tokoh pemuda menciptakan kondusif di Jateng.
Dirinya mengaku bibit-bibit itu masih ada, hanya memang berdasarkan survey BNPT menurun.
Apa kegiatan Kesbangpol Jateng ?
Membina kawan yang pernah terpapar sudah melalui proses hukum dan sekarang menjadi eks napi teroris.
Kita ajak kerjasama, kita rangkul juga sosialisasi terkait intoleransi, radikalisme hingga terorisme.