Tadarus
Ramadan dan Brand Resonancing Iman dan Taqwa
Albaqarah ayat 183 berisi anjuran untuk berpuasa menjadi kewajiban bagi orang Islam.
Dalam surah al Baqarah ayat 148 terdapat kalimat berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.
Berlomba-lomba dalam kebaikan atau dalam bahasa Arab disebut Fastabiqul khairat merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam.
Fastabiqul khairat termasuk salah satu ciri dari orang yang beriman.
Maka dalam persaingan tersebut harus membangun citra baik atau top brand termasuk braand top of mind.
Merek juga mempunyai peran strategis dalam jual beli karena bisa menjadi pembeda antara anatara satu dengan yang lainnya, maka disini manusia bertaqwalah yang telah terbangun menjadi pembeda dengan yang lainnya sebagaimana termaktub dalam QS. Al Hujurat: 13.
Ath Thobari rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian –wahai manusia- adalah yang paling tinggi takwanya pada Allah, yaitu dengan menunaikan berbagai kewajiban dan menjauhi maksiat. Bukanlah yang paling mulia dilihat dari rumahnya yang megah atau berasal dari keturunan yang mulia.” (Tafsir Ath Thobari, 21:386)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya kalian bisa mulia dengan takwa dan bukan dilihat dari keturunan kalian” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 13: 169.
Maka disinilah jelas manusia dihadapan Allah memiliki brand image,brand identity dan brand integrity.
Brand integrity inilah posisi tertinggi yang dikatan sebagai orang yang muttaqin yang memiliki sifat sifat sebagaimana yang dimiliki junjungan kita nabi agung Muhammad SAW yaitu Sidiq,Fatonah,Amanah dan Tabligh.
Dari perspektif brand integrity dengan identitas yang terpercaya merupakan jaminan atas konsistensi kinerja makhluq kepada Rabnya.
Dalam artikel ini mengandung pesan bahwa setiap individu harus membangun brand yang baik ; dalam ranah hubungan sesame manusia maupun hubungan kepada Allah SWT.
Karena Ketika kita sudah merusak citra diri kita sendiri tidak mudah untuk memperbaikinya. Dan yakinlah Allah akan memberikan kemudahan dalam segala urusan termasuk urusan kehidupan kita di dunia ini.
Allah mengasihi orang yang mudah dalam penjualan, pembelian pelunasan dan penagihan. barangsiapa memberi penangguhan kepada orang yang dalam kesusahan (untuk membayar hutang) atau membebaskannya maka Allah akan menghisapnya dengan penghisapan yang ringan titik barangsiapa menerima kembali pembelian dari orang-orang yang menyesali pembeliannya, niscaya Allah membatalkan (menghapus) kesalahannya pada hari kiamat. (sabda Rasulullah SAW). (*)