Berita Slawi
Peran Perempuan di Kabupaten Tegal Menurut Bupati, "Sudah Sangat Bagus"
Perempuan pada masa sekarang ini, tidak hanya berkutat mengurus rumah, anak, maupun urusan dapur saja, tapi lebih dari itu bisa ikut berpartisipasi
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Perempuan pada masa sekarang ini, tidak hanya berkutat mengurus rumah, anak, maupun urusan dapur saja, tapi lebih dari itu bisa ikut berpartisipasi dalam berbagai hal seperti sosial, pendidikan, ekonomi, bahkan politik.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah, sosok perempuan yang saat ini juga sedang mengabdi sebagai seorang pemimpin, mengatakan bahwa peran perempuan sangatlah penting.
Bahkan ia menyebut, semua program pembangunan di Kabupaten Tegal tidak mungkin berjalan lancar apalagi sukses, apabila perempuan tidak dilibatkan di dalamnya.
"Jika dulu mungkin sebagian kaum laki-laki masih menganggap tabu jika ada perempuan yang berkarir, berpolitik, dan lain-lain, kalau sekarang ini malah mendukung. Para kyai mendukung supaya kaum perempuan bisa berperan dan bermanfaat untuk masyarakat," jelas Umi, pada Tribunjateng.com, Selasa (19/4/2022).
Umi pun mencontohkan dirinya sendiri yang dulu dipercaya sebagai wakil Bupati, dan saat ini dipercaya menjadi Bupati Tegal.
Hal tersebut, dikatakan Umi sebagai bukti bahwa warga Kabupaten Tegal terutama kaum pria nya sudah memposisikan perempuan sama derajatnya dengan mereka (kaum pria).
"Kami di pemerintahan juga demikian, kepala dinas yang dari perempuan tetap ada dan kiprahnya juga bagus atau oke. Sehingga ya untuk sekarang ini peran perempuan tidak kalah penting, dan kebanyakan juga sudah mulai terbuka dengan hal-hal demikian," ungkap Umi.
Sebelumnya, saat ditanya mengenai cara membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, Umi menyebut hal utama yang selalu ia lakukan yaitu sebelum memulai aktivitas urusan rumah harus beres terlebih dahulu.
Urusan rumah yang dimaksud seperti melakukan komunikasi dengan anak-anak, rewang (asisten rumah tangga), dan urusan yang lainnya.
Hal tersebut dikatakan Umi supaya dalam menjalankan aktivitas di luar rumah ia merasa lebih tenang, karena inti yang di rumah atau dalam hal ini keluarga sudah diurus terlebih dahulu.
"Termasuk pada saat saya mengambil keputusan maju di pencalonan tahun 2012 dulu, saya juga rembug (musyawarah) dengan anak-anak dan keluarga.
Tapi konsekuensinya ya saya memang jarang di rumah. Namun karena sejak kuliah saya sudah aktif berorganisasi, maka anak sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, saya jarang di rumah. Intinya tidak ada masalah mengenai kesibukan saya ini," pungkasnya. (dta)
Baca juga: Terkait Takbir Keliling, Bupati Kudus: Surat Edaran dari Menag Masih Tidak boleh
Baca juga: Besok Polda Akan Merilis Anggota Polres Wonogiri Yang Ditembak Anggota Polisi Solo
Baca juga: 500 Calon Pekerja Migran Indonesia Se-Jateng dan DIY Dipersiapkan BP2MI Berangkat ke Korea Selatan
Baca juga: Dongeng Dewi Walangangin Asal-usul Candi Pari Cerita Rakyat dari Jawa Timur