Berita Ungaran
500 Calon Pekerja Migran Indonesia Se-Jateng dan DIY Dipersiapkan BP2MI Berangkat ke Korea Selatan
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali menyelenggarakan preliminary G to G Korea di Hotel Amanda Hills Bandungan
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KAB SEMARANG - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali menyelenggarakan preliminary G to G Korea di Hotel Amanda Hills Bandungan, Kabupaten Semarang pada Selasa (19/4/2022) siang.
Para pesertanya yakni para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) se-Jawa Tengah dan DIY yang tengah mengikuti masa persiapan sebelum diberangkatkan dan bekerja ke Korea Selatan.
Kali ini, jumlah peserta preliminary tersebut sebanyak 500 orang, terdiri dari 51 CPMI sektor fishing, dan 449 CPMI sektor manufaktur.
Satu di antara peserta yang mengikuti preliminary G to G Korea tersebut yakni Eko Priyono (23).
Ia mengaku berniat bekerja di luar negeri untuk mengumpulkan modal usahanya nanti, lantaran untuk mengumpulkan uang di kampung halamannya di Kab Karanganyar, menurutnya sangat sulit.
“Dorongan saya karena ekonomi, mumpung masih muda mencari modal ke sana. Saya nanti bekerja di manufaktur mi ramen,” ujarnya ketika ditemui Tribunjateng.com.
Menurut penuturan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, minat masyarakat Indonesia yang hendak bekerja ke Korea Selatan cukup tinggi.
“Tahun 2022 kita buka pendaftaran, (tercatat orang yang mendaftar) sebanyak 19.993 orang,” terangnya.
Untuk itu, lanjutnya, negara hadir kepada para pekerja dengan memberikan perlindungan secara penuh.
Ia meyakinkan masyarakat untuk tidak tergiur dengan iming-iming calo ataupun pihak-pihak yang tidak resmi.
“Ini harus kita propagandakan dan kampanyekan karena masyarakat yang dahulu sering jadi korban iming-iming calo padahal tidak resmi, padahal mengandung beberapa risiko.
Negara saat ini menyiapkan fasilitas yang memudahkan mereka untuk berangkat.
Bahkan bekerja ke luar negeri secara resmi lebih aman, karena perlindungan negara diberikan utuh,” imbuhnya.
Benny Rhamdani juga dalam sambutannya berpesan kepada para peserta untuk melaporkan oknum-oknum yang berusaha untuk menghambat proses keberangkatan CPMI G to G Korea.
Dirinya berjanji untuk menempuh tindakan tegas untuk oknum-oknum tersebut.
Terkait terhambatnya proses penempatan selama pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, Benny mengatakan BP2MI telah menargetkan tahun 2022 ini sebagai tahun penempatan, mengingat kondisi yang kian kondusif untuk kembali melakukan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).