Berita Kudus
Bupati Kudus Hartopo Dikeluhi Atap Bocor Pedagang Pasar Brayung
Bupati Kudus HM Hartopo mendapat keluhan dari pedagang Pasar Brayung Mejobo Kudus perihal bocornya atap pasar.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus HM Hartopo mendapat keluhan dari pedagang Pasar Brayung Mejobo Kudus perihal bocornya atap pasar.
Keluhan itu diutarakan saat Hartopo mengecek harga kebutuhan pokok, Kamis (21/4/2022).
Saat kunjungannya ke Pasar Brayung untuk mengecek harga kebutuhan pokok jelang lebaran kebetulan hujan deras turun.
Saat itu juga ada sejumlah pedagang yang langsung menunjukkan kepada Hartopo sejumlah titik atap yang bocor.
Beberapa titik atap yang bocor umumnya berada pada talang. Ada yang mengucur cukup deras, ada pula yang bocornya sekadar menetes.
Bocornya atap pasar saat hujan turun ini mengakibatkan lantai pasar licin. Para pedagang pun harus rela mengepel dan membersihkannya agar pedagang dan pembeli nyaman.
Mendapati keluhan tersebut, Hartopo mengatakan jika sudah tiga tahun sejak 2020 tidak ada anggaran perawatan pasar.
Pasalnya, anggaran Sebagian besar terkuras untuk penanganan Covid-19. Namun untuk tahun ini dia berjanji akan mengalokasikan pada APBD perubahan.
“Di (APBD) perubahan ini saya suruh menganggarkan. Biar ada perbaikan tetap. Kemarin kan perbaikan sifatnya sementara. Ini nanti anggaran untuk semua pasar.
Nanti biar Bu Hetik (Kepala Dinas Perdagangan Kudus) menyurvei mana yang perlu diperbaiki, nanti di perubahan tak suruh mengajukan anggaran nanti dikawal,” kata Hartopo.
Sebelumnya, kata dia, kerusakan yang terjadi di sejumlah pasar telah diperbaiki oleh dinas perdagangan. Hanya saja karena tidak ada alokasi anggaran khusus perawatan, maka perbaikan tersebut bersifat sementara.
“Jadi sudah diperbaiki besok kalau hujan bocor lagi,” kata dia.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Sudiharti, memperkirakan alokasi anggaran untuk perawatan seluruh pasar di Kudus bisa mencapai Rp 1,5 miliar.
Anggaran perawatan itu misalnya untuk memperbaiki atap bocor, lampu mati, dan sejumlah perbaikan lain.
“Setiap tahun tetap mengusulkan (anggaran perawatan). Talang di pasar 2 tahun harus sudah ganti. Karena 3 tahun tidak ada anggaran perawatan.
Kalau talang memang harus dibuat cor (beton). Saat ini anggaran nol. Dipangan Covid-19. Kalau pasar kecil Rp 500 juta. Kalau pasar kliwon sampai miliaran,” kata dia.
Selain atap bocor, masalah di pasar kebutuhan akan saluran pembuangan air. Saat hujan turun air di pasar supaya tidak menggenang. Hetik, begitu sapaan akrab Sudiharti, perihal saluran pembuangan air menjadi kewenangan dinas pekerjaan umum. Untuk itu dia akan koordinasi dengan dinas tersebut. (*)
Baca juga: Jelang Lebaran, Sebanyak 9 Ton Minyak Curah Disiapkan Untuk Operasi Pasar di Purbalingga
Baca juga: Tim SKPT Kabupaten Tegal Sidak ke Lotte Mart, Temukan Beberapa Produk yang Kemasannya Rusak
Baca juga: Viral Sosok Wanita Joget Tanpa Busana dari Jendela Hotel Saat Pemuda Keliling Bangunkan Sahur
Baca juga: Tim Gabungan Lakukan Ramp Check, Pastikan Armada Mudik di Karanganyar Laik Jalan
Tak Dapat Jatah Pelatihan Tahun Ini, Hillsi Mengadu ke DPRD Kudus |
![]() |
---|
Harapan Bupati Hartopo Kepada Para ASN di Kudus : Tingkatkan Kualitas Pelayanan |
![]() |
---|
Kunjungi RS Mardi Rahayu Kudus, Lily Kresnowati Tekankan Tak Ada Diskriminasi Pasien JKN |
![]() |
---|
Pansus III DPRD Kudus Rampungkan Pembahasan Ranperda SDA dan Pemberdayaan Desa Wisata |
![]() |
---|
Disbudpar Kudus Geliatkan Kembali Seni Musik Tradisional Keroncong Lewat Perlombaan di Kota Kretek |
![]() |
---|