Perut Bripda PPS Ditembak Resmob Polresta Solo, Fitnah dan Peras Warga Check-in di Hotel
Penembakan oknum Polres Wonogiri Bripda PPS (26) oleh Unit Resmob Polresta akhirnya terkuak.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Penembakan oknum polisi Polres Wonogiri Bripda PPS (26) oleh Unit Resmob Satreskrim Polresta akhirnya terkuak.
Bripda PPS yang ditembak di bagian perut.
Dia merupakan komplotan pelaku pemerasan.
Baca juga: Kombes Ade Safri Blak-blakan Anak Buahnya Tembak Sesama Polisi di Sukoharjo
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menuturkan Bripda PPS bersama temannya mengintai orang-orang sedang check in di hotel dan memotretnya.
Pelaku membuntuti korbannya.

"Setelah bertemu korbannya, pelaku berbekal foto menakuti korbannya dan meminta sejumlah uang. Jika tidak diberi diancam pidana selama 9 bulan," ujarnya saat konfrensi pers di lobi Mapolda, Kamis (21/4/2022).
Iqbal menerangkan kejadian pemerasan dilaporkan oleh WP warga Kampung Bratan Panjang Laweyan Surakarta.
Kejadian pada Minggu (17/4/2022) pukul 13.00. Saat itu korban didatangi 4 orang tak dikenal yang mengaku sebagai anggota Polri.
"Pelaku menunjukkan lencana kewenangan Polri, kemudian korban dibawa mobil Xenia warna silver yang dikemudikan tersangka," tuturnya.
Saat berada di Mobil, kata Iqbal, korban dituding berbuat zina di hotel bersama seorang perempuan.
Tersangka menunjukkan foto didalam ponselnya yang menggambarkan korban berboncengan dengan seorang wanita keluar dari hotel.
"Berbekal foto tersebutlah tersangka meminta uang ke korban sebesar Rp 14.350.000 dan mengancam apabila tidak memberikan uang tersebut, maka korban akan di proses kasusnya dengan ancaman pidana selama 9 bulan," ujarnya.
Karena korban merasa takut, akhirnya menyanggupi permintaan pelaku.
Namun korban tidak memiliki uang dan meminta waktu kepada pelaku untuk menyerahkan permintaannya pada Selasa (19/4/2022).
"Karena korban merasa difitnah akhirnya membuat laporan ke Polresta Surakarta perihal kejadian yang dialaminya," tuturnya.