Berita Jakarta
Pimti Perempuan Angkat Isu Kesetaraan Gender dalam Pendidikan, Industri Pariwisata dan Pemerintahan
Ikatan Pimti (Pimpinan tinggi) ASN Perempuan Indonesia memperingati hari Kartini tahun 2022 dengan menggelar webinar bertajuk "Perempuan Tangguh
“Semoga saja para perempuan yang ada di negara Indonesia umumnya mampu menjadi kartini dilingkungan sendiri khususnya, dan bisa diperhitungkan kembali bahwa para Kartini bisa disejajarkan dengan para lelaki yang punya potensi untuk maju," pungkas Nadiem.
Diperlukan Kolaborasi Agar Permasalahan Perempuan Teratasi
Sementara itu Sri Puguh Budi Utami yang pada 2018 silam juga mengukir sejarah menjadi perempuan pertama menjadi Dirjen Pemasyarakat Kemenkumham mengajak perempuan untuk para perempuan menjadi manusia sepenuhnya.
Melalui untaian pantun ia ungkapkan bahwa untuk mengatasi permasalahn perempuan harus berkolaborasi, tak bisa sendiri-sendiri mengedepankan ego sektoral.
Sri Puguh Budi Utami, Pimti ASN di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang juga menjabat Presidium Ikatan Pimti Perempuan Indonesia menyampaikan amanat sebagai penutup webinar, dalam untaian pantun berikut:
“Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi Wanita sepenuhnya” Pesan Ibu Kartini kepada kita semua, “Wanita dapat menjadi manusia seutuhnya dengan jati dirinya”.
Stereotype hanya tentang “dapur, sumur, dan kasur” tataran teras yang teratur, mestinya kini tak relevan lagi untuk dijadikan tolok ukur. Saat perempuan mampu membangun kebijakan yang terstruktur, untuk mewujudkan Indonesia Makmur.
Kini peluang terbuka bagi perempuan Indonesia, Mau jadi abdi negara atau menjadi pengusaha. Pun juga bisa sibuk menenun dipelosok desa, Atau berjejal di KRL Ibu kota.
Indonesia Emas perlu manusia berkualitas, agar dapat bekerja secara cerdas dan tuntas. Untuk itu perempuan harus meningkatkan kapasitas, agar dapat berperan secara jelas dan lugas.
Potret Perempuan masa kini menjadi acuan, dalam tindaklanjut pemberdayaan. Melalui agenda yang berkelanjutan, kita harapkan perbaikan signifikan dimasa depan.
Pemerintah telah bekerja keras, untuk pemberdayaan yg berkualitas. Perlu upaya dan sinergitas, agar permasalahan segera tuntas.
Tak bisa kerja sendiri-sendiri, apabila ingin akselerasi. Diperlukan kolaborasi, agar masalah perempuan bisa diatasi.
Pariwisata dan ekonomi kreatif, bentangan jalan yang solutif. Menggali potensi secara selektif, melalui pendidikan inklusif.
Merdeka belajar adalah jalan keluar, atasi permasalahan yang mengakar. Mewujudkannya perlu upaya yang gencar, dengan konsep yang telah dipapar
Kepemimpinan perempuan adalah keniscayaan, guna mendukung suksesnya pembangunan.
Jika setiap sektor ada pelibatan peran, Maka tidak akan terjadi kesenjangan.