Mudik Lebaran 2022
Puncak Arus Mudik Diprediksi 28-29 April Pemda Siapkan Jalur Alternatif Mudik
Tahun ini jumlah pemudik ke Jawa Tengah diperkirakan mencapai 23,5 juta meningkat dibanding tahun 2019.
Kasatlantas Polresta Banyumas Kompol Ari Prayitno mengatakan untuk pemudik yang melewati kota Purwokerto dan akan menuju ke arah timur seperti Kebumen, Purworejo, hingga Yogyakarta pemudik dapat melewati jalur alternatif Somagede-Kemranjen.
Sedangkan pemudik yang menuju wilayah Purbalingga dapat melalui jalur Padamara. "Untuk daerah timur jalur utamanya jalur Wangon dan Patikraja.
Namun kita sudah siapkan jalur alternatif dengan rute Sokaraja, Banyumas, Kemranjen, hingga tembus pasar Wijahan tinggal ke arah timur mengikuti Jalan Nasional Banyumas-Yogyakarta," terangnya.
Kondisi jalan di jalur alternatif Somagede-Kemranjen sudah dikatakan rata dan siap dilalui pemudik.
Penambalan jalan sudah mulai dilakukan sejak pertengahan Ramadhan. Jalur alternatif ini sepanjang 38,7 kilometer yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam menuju jalur utama mudik kembali atau Jalan Nasional Banyumas-Yogyakarta.
Rambu-rambu lalu lintas sudah terpasang dengan jelas di sepanjang jalan. Dan dapat lewati kendaraan sepeda motor hingga truk. Penerangan juga sudah ada di sepanjang jalan sehingga pemudik dapat melintasi jalur ini pada malam hari dan dekat dengan pemukiman warga.
Pengisian BBM
Bagi pemudik yang ingin melewati jalur alternatif Somagede-Kemranjen tempat umum seperti ATM sendiri hanya ada di persimpangan pasar Sokawera saja atau saat akan memasuki jalur alternatif ini.
Sepanjang jalur ini ada sekitar 3 titik tempat pengisian bensin seperti Pertamini dan Pertashop yang dapat digunakan pemudik untuk mengisi bahan bakar kendaraan.
Di sepanjang jalur alternatif ini, pemudik juga dapat berhenti sejenak untuk beristirahat sembari menikmati durian-durian yang dijajakan di pinggiran jalan. Penjual durian di sepanjang jalur alternatif ini sudah mulai berbenah menghadapi pemudik yang akan melintas di wilayahnya.
Berkelok
Agus Nur Hadi selaku Kepala Dinas Perhubungan Banyumas menyampaikan, hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan jalur alternatif Somagede-Kemranjen yakni kondisi medan yang naik turun dan berkelok, mengingat daerah ini merupakan daerah pegunungan.
"Somagede-Kemranjen kondisi jalan bagus semua namun medannya naik turun ekstrim. Tapi rambu-rabu dan penerangan sudah baik dari awal," tambahnya, Jumat (22/4/2022).
Kondisi macet saat musim lebaran biasa terjadi di Jalan Nasional Sumpiuh-Tambak tepatnya di perlintasan kereta api Sumpiuh, tahun ini sudah dibuka Jalan Lingkar Sumpiuh untuk mengurai kemacetan yang biasa terjadi.
Inspektor pengerjaan Jalan Lingkar Sumpiuh, Hari mengatakan Jalan Lingkar Sumpiuh sudah boleh digunakan bagi pemudik. Saat Tribunjateng.com berada di lokasi, pekerja sedang memasang patok-patok jalan dan membersihkan jalan dari pasir-pasir.
"Instruksi dari atas H-3 lebaran harus sudah selesai pemasangan patok jalan. Rambu-rambu lalu lintas ini sudah akan dipasang," ujarnya, Jumat (22/4).
Jalan Lingkar Sumpiuh ini memiliki panjang 5 kilometer dan lebar 7,5 meter dengan jarak tempuh 10-15 menit.
"Sudah bisa dilalui pemudik, namun hanya sampai H +10 lebaran saja. Setelah itu ditutup kembali untuk penyempurnaan jalan," tambahnya.
Saat mudik nanti Satlantas Polresta Banyumas menyiapkan pos pengamanan di dekat Taman Kota Sumpiuh yang nantinya akan mengarahkan pemudik melewati Jalan Lingkar Sumpiuh. (afn/fba/ima/sam/dro-bersambung)
Baca juga: Buah Sehat Temani Menu Berbuka Ibu Hamil Kaya Nutrisi hingga Atasi Asam Lambung
Baca juga: Mudik Atau Lintasi Kabupaten Demak? Ini Jalur Alternatifnya
Baca juga: 5 Manfaat Ampuh Kopi untuk Rambut Super Glowing, Sehat dan Ternutrisi
Baca juga: Bupati Sukoharjo Dampingi Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid Kunjungi Situs Eks Keraton Kartasura