Libur Lebaran, Ini Skema Pemkab Demak Antisipasi Lonjakan Wisatawan

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – H-4 Lebaran 2022, Pemkab Demak menyiapkan beberapa skema untuk menyambut kedatangan para pemudik.

Skema tersebut mulai dari arus lalu lintas, revitalisasi tempat wisata, hingga cara mengantisipasi potensi kerawanan pada objek-objek wisata di Kabupaten Demak.

Baca juga: Pemkab Demak Salurkan Zakat Rp 246 Juta

Baca juga: Polres Demak Bagikan 2,4 Ton Beras Zakat, Ini Data Rincinya

Baca juga: Grand Opening Indomaret Go Fresh Di Demak, Tersedia Beragam Promo Menarik 

Baca juga: Antusiasme Warga Demak Berburu Sembako Murah Bersubsidi

Sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022, pemerintah secara resmi mengizinkan masyarakat untuk dapat kembali melakukan perjalanan mudik setelah dua kali Lebaran dilarang.

Untuk itu, Pemkab Demak mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi pemudik dan libur panjang Idulfitri.

Bupati Demak, Eisti’anah menyampaikan, dengan adanya kelonggaran dari pemerintah diprediksi pengunjung tempat wisata akan mengalami peningkatan.

Terlebih di Kecamatan Karangtengah yang memiliki tempat wisata baru Istambul ‘Istana Tambak Bulusan’.

“Hal-hal ini perlu disikapi bersama dan menentukan langkah-langkah strategis demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat."

"Terlebih sektor pariwisata yang bakal tinggi peminatnya,” katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (28/4/2022).

Namun sebagai bentuk antisipasi, Bupati menekankan beberapa hal.

Yakni protokol kesehatan harus tetap dipatuhi oleh seluruh pengunjung dan pengelola tempat wisata.

Begitu pula lalu lintas kendaraan dan embung-embung parkir pada tempat wisata harus diatur lebih detail, serta petugas juga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dan tindak kriminal.

“Kami yakin dengan mematuhi dan melaksanakan imbauan pemerintah, insya Allah akan membawa manfaat dan keselamatan bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Demak, Ali Makhsun mengingatkan agar tidak terjadi lonjakan Covid-19 di Demak seusai Lebaran.

"Covid-19 masih jadi ancaman, terlebih jika persyaratan dari pemerintah tidak dipatuhi masyarakat."

"Semisal vaksinasi dan protokol kesehatan."