Kiper PSIS Semarang Akui Tak Memukul Brimob, Simak Cerita Lengkap Versi Jandia
Kiper PSIS Semarang Jandia Eka Putra diperiksa di Polresta Padang karena diduga menganiaya anggota Brimob.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kiper PSIS Semarang Jandia Eka Putra diperiksa di Polresta Padang karena diduga menganiaya anggota Brimob di Objek Wisata Pantai Pasir Jambak, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Minggu (8/5/2022).
Menurut keterangan polisi, kejadian cekcok yang diduga dilakukan Jandia Eka itu bermula, tendangan bola yang dilakukan kelompok pemain di pantai yang nyaris mengenai anggota keluarga Brimob yang tengah berwisata.
Jandia diduga melakukan pemukulan terhadap anggota Satbrimobda Sumbar di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Menanggapi hal ini, Jandia mengklarifikasi bahwasanya ia tidak melakukan tindakan pemukulan. Justru kiper utama PSIS tersebut berniat memisahkan percekcokan yang terjadi.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kiper PSIS Semarang Jandia Eka Diduga Ikutan Pukuli Brimob Polda Sumatera Barat
"Saya cuma memisahkan antara korban dan keluarga saya, karena saya takut kalau masalahnya melebar kemana-mana," kata Jandia kepada tribunjateng.com, Senin (9/5/2022).
Soal kejadian ini, Jandia juga meluruskan bahwa statusnya saat ini masih sebagai saksi.
"Terkait masalah saya, saya ini sekarang sebagai saksi. Saya ikut memisahkan supaya tidak terjadi hal-hal pengroyokan tersebut. Tapi di satu sisi ada pihak yang bilang saya ikut memukul. Kalau saya sendiri itu tidak pernah terjadi. Saya cuma memisahkan antara korban sama keluarga saya," kata Jandia.
Menurut dia, saksi yang berada di lokasi juga menyebutkan bahwa Jandia tak melakukan pemukulan.
Jandia juga menjelaskan bahwa jaraknya dengan korban juga cukup jauh, berjarak sekitar 20 meter, sehingga mustahil jika ia disebut melakukan pemukulan.
"Semua saksi bicara saya tidak melakukan pemukulan terhadap korban. Tapi yang korban bicara dia melaporkan saya ikut memukul. Posisi saya dari korban saat itu sangat jauh, tidak mungkin tangan saya sekitar 20 meter (jaraknya dengan korban) ikut memukul," tandasnya.