Kemenham Jateng Tinjau Program Makan Bergizi di SMPN 26 Semarang dan SPPG Pudakpayung Banyumanik

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dalam upaya memastikan keberlangsungan dan kualitas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi peserta didik, Kantor Wilayah Kementerian HAM (Kanwil Kemenham) Jawa Tengah melakukan pemantauan langsung ke dua titik pelaksanaan program di Kota Semarang, yakni SMP Negeri 26 Semarang dan SPPG Pudakpayung Banyumanik.

Kegiatan pemantauan yang dilaksanakan pada Jumat (12/9) ini dihadiri oleh Kabid Pelayanan dan Kepatuhan HAM (PDK) Kanwil Kemenham Jawa Tengah, Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Semarang, Plt. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 26 Semarang, serta para staf dari SPPG Pudakpayung dan Bidang PDK Kanwil Kemenham Jateng.

Di SMP Negeri 26 Semarang, pihak sekolah menyampaikan bahwa pelaksanaan Program MBG berjalan dengan lancar dan mendapat respons positif dari siswa.

Antusiasme tinggi terlihat saat makanan bergizi dibagikan. 

Pihak sekolah juga menegaskan bahwa konsumsi makanan dilakukan di lingkungan sekolah dan tidak diperkenankan dibawa pulang, demi memastikan asupan gizi diterima langsung oleh siswa serta menghindari penyalahgunaan.

Usai meninjau sekolah, tim melanjutkan pemantauan ke SPPG Pudakpayung Banyumanik, yang menjadi pusat pengolahan makanan bergizi bagi ribuan siswa. 

Baca juga: Kemenham Pastikan Pemenuhan HAM pada Mahasiswa Unnes dalam Penanganan Demo

Di lokasi ini, tim fokus mengevaluasi kebersihan dapur, penyimpanan bahan makanan, serta kesesuaian komposisi menu dengan standar gizi nasional.

Diketahui, dapur SPPG Pudakpayung setiap harinya memproduksi sebanyak 3.867 porsi makanan dengan melibatkan 47 relawan dan 3 tenaga tambahan dari Badan Gizi Nasional (BGN). 

Menu makanan disusun sesuai standar gizi dengan anggaran Rp15.000 per porsi, terdiri dari Rp10.000 untuk bahan makanan, Rp3.000 untuk operasional, dan Rp2.000 untuk sewa peralatan serta fasilitas dapur.

Melalui kegiatan ini, Kanwil Kemenham Jawa Tengah memastikan bahwa program MBG tidak hanya berjalan sesuai arahan, tetapi juga menyasar langsung pada peningkatan kualitas kesehatan dan gizi siswa. 

Hasil pemantauan menunjukkan program ini mampu menyediakan makanan yang layak, sehat, dan bergizi sesuai kebutuhan peserta didik. (Laili S/***)