Berita Kendal
Pemkab Kendal Sudah Bolehkan Syawalan di Komplek Pemakaman Bukit Jabal Kaliwungu
Hal itu dimaksudkan untuk melestarikan kembali wisata budaya religi di Kecamatan Kaliwungu yang sempat sepi pengunjung
Penulis: Saiful Ma'sum | Editor: m nur huda
TRIBUNJATEG.COM,KENDAL-Pemkab Kendal pada tahun ini sudah memperbolehkan pelaksanaan tradisi syawalan di komplek pemakaman Bukit Jabal, Kaliwungu dibuka lebar.
Artinya, tidak ada pembatasan jumlah pengunjung pada perayaan tradisi tahunan tersebut.
Hal itu dimaksudkan untuk melestarikan kembali wisata budaya religi di Kecamatan Kaliwungu yang sempat sepi pengunjung akibat dampak pandemi covid-19 dalam 2 tahun terakhir.
Puncak tradisi syawalan terjadi pada hari ketujuh bulan Syawal untuk memperingati haul KH Asy'ari (Kyai Guru), tokoh agama yang konon dikenal sebagai penyebar agama Islam pertama di Kaliwungu.
Pj Sekda Kendal, Sugiono menyampaikan, tradisi syawalan ini harus benar-benar bisa dimaksimalkan, supaya lebih khusyuk dan tertib untuk membangkitkan ekonomi pelaku usaha.
Menurut dia, masyarakat bisa mencontoh semangat dan kegigihan para wali dalam menyebarkan agama Islam, dengan berziarah. Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, minimal memakai masker.
"Dua tahun ada pembatasan yang ketat karena pandemi, dan sekarang kondisi pandemi sudah melandai. Kami harap tradisi ini bisa kembali meriah untuk membawa kebaikan bersama," katanya, Minggu (8/5).
Di komplek pemakaman bukit jabal, terdapat makam KH Asy'ari (Kyai Guru), Sunan Katong, dan Waliku. Ketiga makam itu sering kali didatangi peziarah, utamanya di komplek pemakaman Sunan Katong dan Kiyai Guru.
Tokoh agama di Kaliwungu, KH Sholahudin menjelaskan, Sunan Katong merupakan pendiri pondok pesantren, atau yang pertama kali mengajarkan agama Islam di Kaliwungu. Perjuangannya dilanjutkan oleh Kiyai Guru dalam menyebarkan dan mengajarkan ajaran Islam.
Menurut dia, Sunan Katong merupakan keturunan Prabu Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit. Pada zamannya, Sunan Katong diutus Kyai Pandan Arang (santri Sunan Kalijaga) untuk berdakwah di wilayah Kaliwungu hingga Islam berkembang pesat di wilayah tersebut sampai sekarang.
"Kalau Kyai Guru masih keturunan Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta," terangnya. (sam)
Gus Mus Akan Hadiri Haul KH M Wildan Abdulchamid Kendal |
![]() |
---|
Gerakan Tanam Pohon KKN UPGRIS di Desa Pagerwojo Kendal, Ajak Siswa SD Peduli Lingkungan |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Penimbunan Minyakita di Pasar Weleri Kendal Belum Tersalurkan 9 Ton |
![]() |
---|
Diresmikan Ganjar Pranowo, Embung Subari Akan Mengairi 35 Hektar Lahan Pertanian di Kendal |
![]() |
---|
Ditanya Dekat dengan Gibran Wali Kota Solo, Inilah Jawaban Bupati Kendal Dico Mahtado Ganinduto |
![]() |
---|