Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Porter Stasiun Tawang Kebanjiran Berkah Idulfitri: Semoga Bisa Ramai Seperti Ini Terus

Mereka membantu membawa barang bawaan penumpang di Stasiun Tawang, baik penumpang yang ingin keluar dari kereta maupun menaiki

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: m nur huda

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Ramadan tahun ini terasa berbeda, paska diizinkannya masyarakat untuk mudik. Sektor ekonomi pada transportasi mulai bergejolak.

Tak terkecuali moda transportasi kereta api (KA), di mana Stasiun Tawang Semarang dipenuhi penumpang mulai dari H-7 Lebaran hingga kemarin.

Penuhnya penumpang di Stasiun Tawang Semarang juga memberikan dampak tersendiri dan membawa berkah, terutama pada sektor UMKM, termasuk para porter yang menyediakan jasa bantuan untuk penumpang.

Mereka juga merasakan berkah di Idulfitri kali ini, karena tingginya aktivitas penumpang di Stasiun Tawang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya saat pandemi.

"Alhamdulillah, pendapatan saat ini jauh lebih baik dari pada tahun lalu," ujar Miznan, yang telah menjadi porter selama 6 tahun, Minggu (8/5/2022), usai membantu penumpang.

Dari pagi hingga sore, para porter sibuk wara-wiri di Stasiun Tawang. Mereka juga secara tidak langsung andil dalam pelayanan PT KAI untuk membantu penumpang.

Mereka membantu membawa barang bawaan penumpang di Stasiun Tawang, baik penumpang yang ingin keluar dari kereta maupun penumpang yang hendak menaiki kereta pilihannya.

Mereka dengan sabar mengangkut barang bawaan penumpang yang seabrek, seperti koper, tas ransel, tas jinjing berukuran besar, kardus yang diikat rafia, dan lain sebagainya.

Jika dibandingkan dengan Idulfitri tahun lalu, porter di Stasiun Tawang sulit untuk mendapatkan order.

"Kalau tahun lalu biasanya satu atau tiga kali angkutan sehari, bahkan kadang juga tidak mengangkut sama sekali dalam sehari," tutur Miznan.

Padahal, pendapatan harian Miznan sangat bergantung dari barang bawaan penumpang yang ia bantu. Jika sehari sama sekali tidak mengangkut, ia pun terpaksa pulang dengan tangan hampa.

"Kalau sekarang, bisa sampai lima hingga enam kali sehari, ini jauh berbeda ketimbang kemarin (tahun lalu-Red). Alhamdulillah pendapatan naik hingga dua kali lipat," ujarnya.

Menurut dia, para porter tidak mematok harga sama untuk mengangkut barang.

"Tergantung yang ngasih, seiklhasnya, kadang Rp 20 ribu. Kalau kami melayani baik, kadang dikasih lebih, kadang ada yang ngasih zakat atau barang-barang sembako," jelasnya.

Miznan berharap, kondisi seperti itu bisa terus terjadi di Stasiun Tawang Semarang, di mana stasiun ramai penumpang yang menggunakan jasa layanan kereta api.

"Harapan saya ya semoga bisa ramai seperti ini terus, kalau bisa jangan ada pembatasan karena covid-19," tandasnya. (rad)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved