Opini
OPINI Udi Utomo: Mengajarkan Investasi sejak Dini
INVESTOR pemula dari kalangan generasi muda kini sedang menjadi tren global. Menurut data PT Kustodian Efek Indonesia dan Bursa Efek Indonesia
Ketiga, menabung dan investasi. Era kini kegiatan menabung mendapat hambatan perilaku konsumtif. Menurut statistik margin propensity to save garisnya statik dan cenderung turun, sementara margin propensity to consume garisnya menunjukkan kenaikan (Setiono & Setiawan, 2018). Perilaku konsumtif menjadi tantangan orang tua untuk membiasakan anak menabung.
Menabung menyenangkan
Untuk itu diperlukan strategi agar kegiatan menabung menjadi sesuatu kegiatan yang menyenangkan. Pada anak yang masih kecil dapat menabung menggunakan celengan dengan bentuk yang menarik. Baiknya tujuan menabung dibatasi untuk jangka waktu pendek misalnya anak menabung karena menginginkan barang tertentu.
Setelah sekolah dapat dibuatkan tabungan di bank. OJK memiliki program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) berupa Simpanan Pelajar (Simpel). Simpel diperuntukan bagi siswa dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA. Ada tiga jenis simpel yaitu simpel yang dikeluarkan bank konvensional, simpel iB dikeluarkan bank syariah, dan simpel untuk penyaluran manfaat program pemerintah misal Program Indonesia Pintar (PIP), beasiswa bakat dan prestasi.
Selain menabung, anak bisa ikut investasi. Jelaskan pada anak arti investasi yaitu menyalurkan uang demi meraih keuntungan dengan membeli sesuatu yang diharapkan akan bertambah nilainya di masa depan. Program investasi yang dapat diikuti remaja adalah Tabungan Mahasaiswa dan Pemuda (SiMuda) yang menggabungan tabungan dan investasi.
Jenis SiMuda antara lain SiMuda InvestasiKU yaitu jenis tabungan yang memiliki fitur investasi reksa dana secara berkala. SiMuda EmasKu yaitu jenis tabungan pembiayaan kepemilikan emas dengan menggunakan akad jual beli. SiMuda RumahKU yaitu jenis tabungan untuk mengangsur uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Kecerdasan finansial akan menjadikan orang memiliki kemampuan mengelola keuangan, mempertahankan keadaan keuangan, dan mengembangkan aset yang dimilikinya. Suatu karakter yang bisa mewujudkan financial well being atau kesejahteraan keuangan di masa depan. (*)